Jatengtime.com-Semarang-Beredar foto sejumlah siswa SMKN 2 Sragen yang memegang bendera HTI dan bendera Palestina saat acara pelantikan Rohis, 6 Oktober 2019.
Rohis, singkatan dari Rohani Islam yang merupakan sebuah organisasi yang dikemas dalam ekstrakurikuler guna memperdalam dan memperkuat ajaran Islam.
Mengetahui hal tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Rapat Forkompimda di Hotel UTC Semarang, Kamis (17/10/2019), langsung menerjunkan tim khusus untuk mendalami dugaan keterlibatan oknum guru di SMKN 2 Sragen, terkait pengibaran bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Ganjar mengancam akan memberikan sanksi tegas apabila terbukti melanggar.
“ Kami masih dalami dengan meminta keterangan guru langsung dan cek medsosnya. Jika dalam pemeriksaan ditemukan pelanggaran dan faktor kesengajaan terpaksa kita berikan sanksi tegas. Seperti apa, nanti kita kaji dulu…” kata Ganjar.
Orang nomor satu di Jawa Tengah ini menegaskan, tim khusus nantinya dilakukan untuk meminta klarifikasi dari sejumlah pihak terkait peristiwa itu. Baik dari siswa, kepala sekolah maupun guru terkait kejadian tersebut.
“ Jadi tim khusus nanti tugasnya mengorek informasi sedetail mungkin terkait peristiwa tersebut. Semoga bisa memberikan klarifikasi dengan baik…”tegasnya.
Gubernur yang telah memecat tujuh kepala sekolah yang terpapar radikal mengaku masih menyelidiki apakah kegiatan belajar mengajar di SMKN 2 Sragen telah terpapar radikalisme atau tidak.
Sejauh ini para siswa sudah dimintai keterangan terkait foto tersebut. Para pelajar itu mengaku tidak tahu bahwa bendera dipegang adalah bendera HTI.
“ Kami sudah tanya gurunya, dia juga katanya tidak tahu. Tapi masa tidak tahu, kalau itu kejadian tanggal 6 Oktober kemarin, kan sudah tahu bahwa itu bendera apa…” imbuhnya.