Ada yang berbeda dalam perayaan Hari Besar Adhyaksa (HBA) yang ke-52 tahun 2012 ini, Kejaksaan Agung meluncurkan buku sketsa tentang kehidupan Jaksa Agung ke-18, Baharuddin Lopa. Sketsa tentang Baharudin Lopa ini ditulis dengan apik oleh Seorang Jaksa dari Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) bernama Hendro Dewanto.
Baharuddin Lopa dipilih sebagai tokoh dalam sketsa ini, karena menurut Hendro, sosoknya mampu menjadi panutan bagaimana jaksa harus berperilaku sehari-hari. Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa sosok Baharuddin Lopa sebagai sosok nyata pengamalan Trikarma Adhyaksa.
“Kejaksaan selama 52 tahun berdiri seolah-olah tidak ada tokoh yang menjadi panutan, sebagai salah satu jaksa ideal. Ternyata rekomendasi rakernas mengatakan agar jaksa kembali mengamalkan doktrin trikarma. Kami mengusulkan bagaimana kalau trikarma bisa dijabarkan dalam bentuk satu tokoh yang nyata, dan terpilihlah Baharuddin Lopa, karena beliau sebagai refleksi perilaku jaksa sehari-hari,” jelas Hendro.
Hendro berharap setelah membaca buku tentang Lopa yang ia tulis, para jaksa bisa merenungi apakah performance mereka sesuai dengan yang dicita-citakan sebagaimana tertuang pada trikarma.
Buku yang menceritakan kehidupan masa kecil Lopa hingga akhir hayatnya ini akan dirilis pada tanggal 16 Juli 2012 nanti di Hotel Century.
(Sumber: Tim Redaksi Website Kejaksaan RI)