Meningkatnya intensitas pasang surut arus sungai Indragiri, Riau beberapa akhir ini mengancam akses jalan utama menuju Kota Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir. Bahkan dua desa yang terletak persis di aliran sungai Indragiri tersebut terancam terisolir, tepatnya di Desa Parit 6 Tembilahan Hulu dan Desa Teluk Jira Kecamatan Rumbai Jaya.
Dari hasil pantauan Jatengtime.com kontributor Tembilahan, Riau, akibat pasang surut arus sungai Indragiri dalam beberpa hari ini menyebabkan badan jalan menuju Desa Parit 6 Tembilahan Hulu mengalami longsor dan retak-retak.Sampai saat ini Pemkab Indragiri hilir belum melakukan upaya untuk membuat atau memperbaiki tanggul penghalang di sepnjang jalan tersebut. Bahkan jika pemda tidak segera melakukan upaya perbaikan dikhawatirkan akn timbul kerusakan yang lebih parah lagi.
Menyikapi kondisi tersebut, Anggota Komisi A DPRD Kabupaten Indragiri Hilir Eddy Gunawan mengatakan, bahwa sebenarnya yang berhak bertanggungjawab adalah pemprov Riau. Bahkan dirinya mengaku sudah menyampaikan permasalahan ini ke rekannya Abdul Wahid selaku Sekretaris Komisi III DPRD Provinsi Riau.
“Hanya tinggal menunggu waktu saja untuk di perbaiki, karena batas lelang hingga Desember 2012. Dan pada tahun ini di anggarkan sebesar 10 milyar. Namun hingga kini kami belum mengetahui apa kendala keterlambatan perbaikan jalan Propinsi tersebut,” katanya saat dihubungi via telepon Minggu (1/7).
Eddy berharap perbaikan tersebut dapat terealisasi secepatnya, terutama jalan jalan yang rusak. “Sebenarnya yang menjadi kendala rusaknya aset umum tersebut adalah masalah struktur tanahnya yang tidak bersahabat”, ungkapnya.