PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono secara resmi membuka membuka Sail Morotai 2012 di Pulau Morotai,Maluku Utara, Sabtu (15/9).
Sail Morotai 2012 mengangkat tema ”Menuju Era Baru Ekonomi Regional Pasifik”, sesuai pergeseran geo-ekonomi dan geo-politik menuju era Pasifik.
“Saya yakin Sail Morotai, makin memperkuat kebangkitan Indonesia di era Pasifik. Di era Pasifik inilah, keberadaan Bitung, Morotai, dan Biak, merupakan potensi besar yang dapat menjadi beranda depan negara kita,” kata Presiden SBY dalam pidato sambutannya.
Lebih lanjut Presiden SBY meminta masyarakat Indonesia memanfaatkan potensi sumber daya alam secara optimal, dengan tetap menjaga aspek lingkungan dan kelestariannya, sebagai tanggungjawab kita kepada masa depan anak cucu.
Kepada gubernur, bupati, dan walikota yang hadir, Presiden berpesan agar menjadikan Sail Morotai 2012 sebagai salah satu model percepatan pembangunan daerah.
Menko Kesra Agung Laksono selaku Ketua Panitia Pengarah, melaporkan Sail Morotai 2012 sudah dimulai sejak tanggal 28 Juli hingga akhir September 2012. “Pada tanggal 28 Juli berangkat dari Darwin, Australia. Sail Morotai diikuti oleh 124 kapal dan 337 orang dari 17 negara. Kapal-kapal tersebut telah singgah di NTT, dan sebagian telah tiba di Morotai. Selain berangkat dari Darwin, kapal layar juga berangkat dari Filipina,” terang Agung.
Hadir dalam acara Sail Morotai tersebut yaitu Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat selaku ketua Paniatia Nasional Sail Morotai Tahun 2012, Menteri Koordinator Polhukam, Menteri Kelautan dan Perikanan selaku Ketua Pelaksana Panitia nasional, Menteri Kesehatan, Menteri Sosial, Menteri Pertahanan, Menteri Sekretaris Negara dan Sekretaris Kabinet, Panglima TNI, Kapolri, Gubernur Provinsi Maluku Utara, Walikota Morotai, serta beberapa Duta Besar Negara Sahabat, antara lain Australia, Jepang, dan Amerika Serikat serta veteran perang Trikora.
Jenderal McArthur.
Presiden SBY secara khusus mengucapkan selamat datang dan terima kasih kepada keluarga veteran Perang Dunia II yang datang dari Amerika Serikat, Australia, dan Jepang.
“Marilah dengan semangat baru, semangat untuk membangun kebersamaan pada tingkat dunia, kita ubah kawasan ini yang dulu merupakan mandala perang, menjadi kawasan perdamaian, kawasan pertumbuhan ekonomi, dan kawasan kerja sama internasional yang membawa manfaat bagi seluruh bangsa di dunia,” kata Kepala Negara.*
Sumber : Humas Setkab
Editor : Herry Febriyanto