GUBERNUR Jawa Tengah, H. Bibit Waluyo mengaku terkejut dengan digelarnya panen raya melon di Desa Balepanjang, Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri, Selasa (4/9)kemarin. Tampak hadir Bupati Wonogiri H. Danar Rahmanto dan jajaran Muspida Kabupaten Wonogiri.
Keterkejutan orang nomor satu di Jawa Tengah tersebut, karena pada saat musim kemarau ini dengan ketersediaan air yang minim tetapi para petani masih bisa menanam melon jenis super dan langsung melaksanakan panen raya. Terlebih melon super tersebut guna memenuhi permintaan ekspor, khususnya ke Singapura.
Bahkan yang lebih mengherankan lagi, tidak tanggung-tanggung, sebanyak 7 ton melon kualitas super dari Wonogiri diekspor ke Singapura setiap minggunya.
“Ini tidak main-main. Musim kemarau panjang kok ada cerita hasil panen melon melimpah, itu luar biasa. Dan saya buktikan sendiri disini. Petaninya mengembangkan melon dengan kualitas super, ini luar biasa. Apalagi hasilnya diekspor ke luar negeri,” ujar H. Bibit Waluyo.
Gubernur juga sempat mengungkapkan rasa prihatinnya dengan masih banyaknya lahan kosong warga yang belum di optimalkan dengan menanam berbagai jenis tanaman produktif dan kebanyakan menanam pohon Jati yang menyerap lebih banyak air.
Menurutnya, lahan kering seperti di Wonogiri sangat cocok untuk ditanami tanaman hortikultura, seperti mangga, nangka, sawo dan mete serta melon itu sendiri. Selain secara ekonomis lebih menguntungkan, hasilnyapun lebih cepat dan tidak merusak lingkungan.
Panen melon ini dilakukan di areal lahan seluas 4,3 hektar milik petani-petani yang tergabung dalam Paguyuban Petani Melon Gajah Mungkur di 4 kecamatan. Antara lain, Kecamatan Baturetno, Giriwoyo, Giritontro, dan Eromoko.
Mereka melakukan kemitraan dengan PT. Bumi Sari Lestari di Soropadan Magelang untuk kegiatan ekspor sejak bulan Juli lalu. Selama kurun waktu bulan Juli s/d 30 Agustus 2012, petani melon Wonogiri sudah mengirim 32 ton dengan 7 kali pengiriman.*
Sumber : Website Pemprov Jateng
Editor : Herry Febriyanto
