Kebakaran hutan yang terjadi di Gunung Slamet, Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah yang terjadi sejak Sabtu (25/08) lalu, kini sudah dapat dipadamkan. Enam titik api yang tersebar di ketinggian 2000 meter diatas permukaan laut tersebut, setidaknya sudah menghanguskan hutan savana atau semak belukar seluas 40 hektare (ha).
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jateng, Oman Djuharna saat ditemui Jatengtime.com mengatakan pihaknya bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jateng dan TNI/Polisi dari kabupaten di sekitar Gunung Slamet untuk memadamkan titik api yang kemungkinan bisa dijangkau untuk segera dipadamkan.
“Kami sudah melakukan upaya maksimal untuk memadamkan api, temasuk organisasi pecinta alam sudah turun semua ke lokasi, namun, kami juga berharap banyak kepada air hujan, karena sangat membantu pemadaman di lokasi titik api yang sulit kami jangkau pemadamannya,” paparnya kepada Jatengtime.com, Selasa (28/08).
Selain upaya pemadaman yang sudah dilakukan oleh berbagai pihak, Dinas Kehutanan Provinsi Jateng juga menghimbau kepada seluruh masyarakat Jateng khususnya para pecinta alam dan pendaki gunung waspada dan berhati-hati saat bermain api, misalnya api unggun.
“Karena masih dalam tahap penyidikan oleh kepolisian, kami sendiri menyimpulkan bahwa penyebab utama kebakaran hutan di gunung faktor manusia atau human error, kami menghimbau kepada pendaki untuk selalu berhati-hati dalam menggunakan api,” tambahnya.
Selain itu menurutnya, kawasan pendakian Gunung Slamet sementara waktu masih ditutup, guna keselamatan semua pihak baik pendaki maupun warga di sekitar Gunung Slamet tersebut. Dan saat ini kondisi api di lokasi kebakaran sudah dinyatakan padam. Hanya tersisa abu dan asap, namun tidak sampai mengganggu kesehatan manusia.
“Asapnya tipis dan langsung naik ke atas, jadi tidak mengganggu pernafasan maupun kesehatan, dan kondisi terakhir aman,” pungkasnya. *Nia/WIs.