GROBOGAN – Api Alam yang beberapa waktu lalu muncul di Kecamatan Purwodadi, pada hari raya lebaran ini, ramai dikunjungi para pemudik yang ingin melihat secara langsung fenomena alam tersebut. Oleh para Karangtaruna Karangasem hal tersebut dimanfaatkan untuk menambah pundi-pundi pendapatan dengan cara menarik uang masuk Rp . 2000 per orang dan parkir Rp 1000 per motor.
“Untuk jumlah pengunjung di musim lebaran kali ini meningkat lebih banyak, jika dibanding dengan saat puasa kemarin. Dalam satu hari bisa mencapai 500 hingga 700 orang. Kalau pas puasa kemarin paling hanya 100 san orang. Kadang ya sepi. Lumayan lah untuk kas karangtaruna dan untuk panti asuhan.” Jelas Kardi pemuda setempat.
Seperti diberitakan sebelumnya , Masyarakat di Kabupaten Grobogan, pada selasa (24/7) dihebohkan dengan adanya api yang menyembur dari sebuah sumur yang baru di bor. Awal mula munculnya api tersebut dari pengeboran sumur di halaman Panti Asuhan Yatama yang berlokasi di Dusun Karangasem, Desa Karanganyar, Kecamatan Purwodadi.
Pada saat penggalian para pekerja yang sedang melakukan pengeboran sumur tersebut mencium adanya bau gas dari dalam tanah yang baru dikerjakan tersebut. Karena semakin lama semakin terasa keras aroma gas yang ada, ditambah dengan adanya hawa panas yang semakin terasa, para pekerja pun memutuskan untuk menghentikan pekerjaan mereka.
Salah seorang pekerja kemudian menyalakan api di sumur tersebut, kemudian api menyala dan semakin membesar. Bahkan menurut penuturan warga sekitar, pada mulanya api yang hanya setinggi kurang lebih 50 cm tersebut sempat padam, namun kemudian menyala lagi dan bahkan mencapai ketinggian sekitar 3 meter. Hingga kemuian menjadi tontonan banyak warga sekitar ataupun dari wilayah lain.
Oleh polisi setempat, halaman tempat pengeboran sumur tersebut kemudian dibatasi oleh police line, dengan maksud mengantisipasi akan hal-hal yang tidak diinginkan, terutama dari keinginan para pengunjung yang ingin melihat lebih dekat api tersebut.
Menurut Ketua Balai ESDM Provinsi Jateng Wilayah Kendeng Muria, Ir Imam Nugraha, sumber gas alam tersebut akan sia-sia dan mubazir jika dibiarkan begitu saja dan menjadi tontonan warga. Sehingga sebaiknya nantinya akan dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
sumber: Humas Grobogan