CATATAN JAYANTO ARUS ADI : MENGAPA ANDA JAHAT PADA RAKYAT DENGAN MENUNDA PENGANGKATAN CASN DAN PPPK ?

Jatengtime.com-Jakarta-Tiba-tiba saya temukan petikan narasi dengan diksi menyengat ‘Mengapa anda jahat pada rakyat…? Perasaan saya serta merta tersentak, serasa disengat (dientup – bahasa Jawa) lebah, tapi bukan lebah madu melainkan Tawon Ndas. Hati saya bergolak antara iba dan larut dalam kemarahan.

Jayanto Arus Adi salah satu petinggi JMSI (Jaringan Media Siber Indonesia) Konstituen Dewan Pers, merenung dan menghiba serta ngelus dodo (Prihatin) mengapa anda jahat pada rakyat dengan menunda pengangkatan CASN dan PPPK…?

Ikhwal musababnya adalah kontroversi pernyataan Menteri PAN RB (Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi), Rini Widyantini yang menunda pengangkatan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2026 adalah kebijakan yang tak patut secara etik, secara politis dan secara moral.

Kebijakan Menteri Rini merupakan blunder yang yang tidak dapat dipahami akal sehat. Belum reda amarah rakyat akibat kebijakan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia terkait gas elpiji, kini reputasi Presiden Prabowo diawut-awut kontroversi ini (penundaan pengangkatan tenaga P3K dan CASN). Sungguh kebijakan yang jauh dari rasa kemanusiaan, apalagi lahir dari seorang menteri yang notabene seorang perempuan, secara lahiriah Rini mestinya punya empati, tidak gelap hati.

Wajar reaksi publik  mendidih, menyalak, tapi tidak percaya dan berdaya, sebuah harapan (masa depan), tiba-tiba lenyap. Saya membayangkan kondisi ini, seperti adegan di layar kaca, orang diborgol, mata ditutup, hanya diberi aba-aba, satu, dua, tiga, dor dor dor…! Selesai, habis, mampus…! Mengapa anda jahat pada rakyat….?!

Belum genap satu semester, pemerintahan ini mengapa gagap selami hati (kebutuhan) rakyat. Dulu ketika rakyat berbondong-bondong ke TPS yang terbetik di hati adalah datangnya pemimpin yang membawa Indonesia cerah penuh harapan.

Kontroversi gas elpiji Menteri Bahlil Lahadalia, juga penundaan pengangkatan P3K dan CASN Menteri Rini Widyantini bukan saja (melegasikan) Indonesia gelap, tapi benar-benar minum kopi tanpa gula (pahit sekali).

Tak Layak Lagi

Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie menilai kebijakan Menteri PANRB Rini Widyantini ini sangat bermasalah. Presiden harus berani mencopot, seperti yang dilakukan pada Mendiktisainristek Satryo Soemantri Brodjonegoro.

Akibat kebijakan Rini, ribuan bahkan jutaan tenaga P3K dan CASN jika tidak ada diskresi akan mengalami sindroma hidup segan mati tak mau. Mereka sudah meninggalkan pekerjaan lamanya karena penundaan otomatis menjadi pengangguran. Pengangguran massal ini dialami jutaan jiwa merupakan critical moment yang dampak destruktifnya tidak kira-kira.

Apologi Makan Bergizi Gratis

Publik bukannya tidak paham ikhtiar Prabowo-Gibran memenuhi janji kampanye, yakni makan bergizi gratis tidak luput dari dari kendala budgeting. Tapi alih-alih memenuhi atau menunaikan janji kampanye, jika mengorbankan kemaslahatan lain, sama saja omong kosong.

Siapa yang bertanggung jawab terhadap anak-anak yang telantar karena orang tuanya (bapak/ibu) tidak punya penghasilan lantaran sudah keluar (tidak bekerja) akhirnya terpaksa menjadi kaum tunakarya.  Apa yang dapat diperbuat dari para penganggur massal dadakan ini, kecuali mimpi buruk akibat kebijakan MenPANRB yang ganjil.

Inilah kontrakdisi amis di mata, di satu sisi pemerintah bertekad membangun generasi emas melalu MBG (makan bergizi gratis) di seberangnya ancaman gizi buruk menganga lantaran dipicu penundaan pengangkatan tenaga P3K dan CASN yang kontroversial.

Apa motif Rini Widyantini (MenPANRB) membuat langkah sembrono? Mengapa anda berbuat jahat pada tenaga P3K dan CASN (rakyat)…? Presiden perlu membuat terobosan mengurai benang kusut gara-gara ulah sang Menteri.

DPR sendiri sebenarnya sudah menyetujui pengangkatan CASN dan PPPK tersebut di tahun ini. Artinya sang Menteri tidak perlu ragu-ragu menyikapi dinamika dan tarik menarik kepentingan yang ada. Kegamangan mengukuhi konsensus sebagaimana tahapan yang telah ditetapkan adalah penanda rapuhnya integritas.

Jabatan adalah amanah pertanggungjawabannya adalah pada Allah SWT, menghamba pada kekuasaan dengan menafikkan amanat hati nurani rakyat akan membawa pada kemudaratan.

Kebijakan Rini kuat mengindikasikan dia menteri yang nirkompeten, tidak expert dan no smart serta rapuh nyali juga integritasnya perlu diuji lagi. Kalau memang terjadi penundaan, atau bahkan lebih buruk lagi, tidak jadi diangkat, sebaiknya presiden copot saja menteri yang tidak becus ini.

Agenda yang yang telah dipublikasi luas harus dipertanggungjawabkan dengan segala daya upaya, sebagai bentuk pengabdian atas amanat yang disematkan padanya (Menteri PAN RB). Dengan begitu kukuh, konsisten, pengangkatan dilakukan mulai gelombang pertama, diikuti oleh gelombang kedua. Jangan sampai ada permainan dan masuknya nama-nama baru dalam daftar CASN atau PPPK yang akan dilantik.

Skala prioritas harus diperhatikan dan komitmen pemerintah tahun ini akan diangkat harus ditunaikan tanpa ada utak-utik lagi. Apalagi PPPK ini tidak masuk skema efisiensi anggaran. Dengan begitu, Surat Keputusan (SK) harus dituntaskan untuk tahap pertama.

Tak ada alasan, apalagi dilakukan secara mendadak jelas memantik kekecewaan dan gaduh di ruang publik yang pada gilirannya akan meruntuhkan marwah pemerintahan Prabowo. Untuk tahap ke dua konteksnya berbeda, mengapa tahap pertama ikut diacak-acak.

Temuan Yang Mencuat

PPPK ini tidak digaji sejak Oktober 2024 adalah preseden buruk yang pasti mencoreng muka pemerintah. Tidak  mungkin PPPK baru bisa menerima gaji menunggu setelah dilakukan pengangkatan, ini sangat manipulatif dan harus ditelusuri agar ke depan dapat jadi pelajaran.

Intinya harus ada keputusan untuk SK dari PPPK. Kasihan ‘kan mereka, sudah mengabdi lama. Lagipula, kejadian ini akan membuat tingkat kepercayaan kepada Presiden Prabowo akan jatuh. Karena nilai setitik rusak susu sebelanga.

Kepada Presiden Prabowo, atas nama sumpah dan janji anda ketika mencalonkan Presiden, ma’af akan sia-sia MBG jika sengkarut tenaga P3K dan CASN tidak segera dituntaskan. Percuma saja pidato yang menggelegar dan publik berdecak kagum, jika mereka yang telah berjuang dan mendarmakan waktu, tenaga juga pikiran tak mendapat perhatian. Saya jadi ingat pesan WS Rendra, ‘memerangi pelacuran tanpa memberi mereka lapangan pekerjaaan adalah omong kosong’.

Pak Prabowo mengakhiri Catatan ini saya tak kuasa menitikkan air mata, karena empati yang dalam pada mereka yang berjuang, para tenaga P3K dan CASN. Pak Prabowo doa mereka yang terluka adalah seampuh-ampuhnya doa. Dia akan tembus langit menjadi laknat pada siapa pun yang berkhianat. Wahai Rini Widyantini, anda segera bertobatlah. Mengapa anda jahat pada rakyat…?.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses