Jatengtime.com-Demak- Pengurus Takmir Masjid Agung Demak Periode 2025-2028, Sabtu (4/1/2025) telah dikukuhkan oleh Kepala Kantor Kemenag Dr.Taufiqur Rahman, S.Ag, M.SI.
Pengukuhan Pengurus Takmir Masjid Agung yang diketuai Nur Fauzi (ASN Kemenag Demak) dilaksanakan di gedung aula Kantor Kemenag dihadiri Forkompimda, kyai khos (kyai sepuh), 38 pengurus takmir dan tamu undangan lainya.
Dr.Taufiqur Rahman, S.Ag, M.SI dalam sambutanya menyatakan menjadi pengurus takmir masjid bukalah pekerjaan yang ringan. Pengurus takmir tidak memperoleh upah yang memadai, namun harus rela mengorbankan waktu dan tenaganya untuk kebaikan masjid.
Taufiq juga berharap pengurus takmir Masjid Agung Demak periode 2025-2028 harus lebih baik dari pengurus sebelumnya.
“ Menjadi amaratul masjid atau pengurus takmir masjid bukalah pekerjaan yang ringan. Pengurus takmir tidak memperoleh upah yang memadai, namun harus rela mengorbankan waktu dan tenaganya untuk kebaikan masjid…” kata Taufiq.
“ Apalagi pengurus takmir Masjid Agung Demak yang terkenal dengan sebutan Masjid Wali 9, saya sangat berharap pengurus takmir periode 2025-2028 ini harus lebih baik dari pengurus sebelumnya dalam melayani umat dan memakmurkan jamaahnya…” harapnya.
Diketahui takmir masjid adalah upaya, kegiatan, perbuatan meramaikan dan menyemarakaan masjid dengan kegiatan keagamaan yang dapat membawa seseorang kepada ridha dan rahmat Allah SWT.
Takmir masjid adalah seorang atau beberapa orang yang mendapatkan amanat untuk meramaikan masjid dengan amalan-amalan kepada Allah SWT serta membantu para jamaah masjid.
Tugas Pokok Takmir Masjid
Takmir masjid merupakan pengawas untuk segala fasilitas masjid yang ada dan juga mengurus kegiatan masjid setiap waktu datangnya shalat berjamaah. Takmir juga memiliki tanggung jawab besar dalam membenahi masjid yang diurusnya.
Fungi Takmir Masjid
1. Takmir sebagai pengelola masjid bertugas mengelola keuangan, sarana prasarana dan fasilitas yang dimiliki masjid dan mengembangkan SDM masjid.
2. Takmir sebagai penjaga masjid bertugas sebagai penjaga masjid, menjaga adab-adab dan hukum-hukum masjid yang berlaku. Memuliakan masjid agar tetap ada yang melakukan peribadatan di dalamnya, memelihara dan membantu masjid yang telah didirikan, serta mempermudah masyarakat dalam melakukan jamaah di masjid.
Terkait pengelolaan dana masjid tidak dapat dipakai secara mubazir dan tidak sesuai peruntukannya, termasuk apabila memanfaatkan uang masjid untuk keperluan pribadi atau kelompok bukan untuk kemaslahat jamaah adalah tindakan keliru dan salah serta dapat mengarah kepada keharaman, berdasar pada QS. Annisa ; 58
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ ۚ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا
‘Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat’.
