DIDUGA ADA BANYAK KEKURANGAN, SELEKSI PILPERADES TELUK KARANGAWEN RICUH, 7 DARI 8 PESERTA MINTA DIULANG

Jatengtime.com-Demak-Diduga ada banyak kekurangan dari pelaksanaan proses seleksi Pilperades (jabatan Sekretaris Desa/Carik) Desa Teluk, Kecamatan Karangawen, Kabupaten Demak ricuh, 7 dari 8 peserta minta diulang.

Proses seleksi Pilperades ini dilaksanakan pada Sabtu,(23/11/2024) mulai pukul 13.00 WIB pukul sampai 17.30 WIB di Universitas Pancasakti, Tegal, Jawa Tengah.

Wisnu Hardiyanto menyatakan pada saat proses seleksi Pilperades di Universitas Pancasakti, Tegal, Jawa Tengah ini dirasa banyak kekurangan.

Salah satunya, tempat seleksi antar peserta yang kurang representatif, jaraknya hampir berdesakan antar peserta sehingga dapat dengan mudah peserta melihat layar monitor peserta lain (sebelahnya).

Seleksi pilperades Desa Teluk ini diikuti Joko Dwi Nugroho, Pelangi Puspitasari, Joni Wiyono, Ahmad Faizin, Feri Hidayah, Wisnu Hardiyanto, Pipit Eka Juliana dan Abdussobir.

“ Ya wajar kalau saya dan rekan-rekan peserta protes, karena kurang nyaman, dan privasi antar peserta kurang terjamin…” kata Wisnu.

“ Ricuh bukan berarti adu jotos lho, tapi intinya ricuh kami adalah protes karena kami kurang nyaman dalam mengerjakan soal atau materi seleksi yang diadakan pihak penyelenggara…” ujarnya.

“ Sesi awal pembukaan memang kursi yang berada diruangan terisi penuh oleh pihak peserta, panitia, penyelanggara, Kades, Babinsa dan Bhabinkantibmas. Namun setelah acara inti, posisi kursi kami tetap, tidak dibuat atau dipindah agar seluruh peserta nyaman dalam mengerjakan tes. Kan tidak nyaman…” ungkapnya.

Di samping suasana yang tidak nyaman karena tempat duduk yang berdekatan, ternyata di tengah sesi materi praktek komputer, 3 perangkat komputer rusak. Kemudian pihak penyelenggara segera membenahi kerusakan komputer sedang waktu pengerjaan diundur sekitar 15 menit.

“ Jelas kerusakan komputer ini sangat merugikan peserta yang kebetulan mengerjakan ujian praktek komputer….” imbuhnya.

Akibat serangkaian masalah yang dialami ini membuat para peserta protes, lantas 7 dari 8 peserta sepakat minta agar seleksi Pilperades ini diulang.

“ Awalnya memang kami memang saling bersaing untuk menang, namun melihat dan mengalami kekurangan ini, akirnya solidaritas kami timbul, kami protes kepada pihak panita dan penyelenggara agara seleksi ini diulang…” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.