SEKDA DEMAK DAN MBAK IDA DPRD UCAPKAN SELAMAT ATAS TERPILIHNYA KYAI UBAID DAN GUS ROZIN PIMPIN PWNU JATENG MASA KHIDMAH 2024-2029

Jatengtime.com-Demak-Sekretaris Daerah (Sekda) Demak H.Akhmad Sugiharto, ST.MT dan Hj. Ida Nur Saadah, S.Pd.I, MH (Anggota Komisi D DPRD Jateng) serentak mengucapkan selamat kepada Kyai Ubaid (KH Ubaidullah Shodaqoh) dan Gus Rpzin (KH Abdul Ghofar Rozin) terpilih memimpin amanah warga Nahdliyyin untuk memimpin PWNU (Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama) Jawa Tengah masa khidmah 2024-2029.

Akhmad Sugiharto, ST.MT adalah salah satu tokoh dari unsur pemerintahan yang yang gemar Ngangsu Kaweruh kepada ulama, kyai dan tokoh-tokoh masyarakat pernah duduk dalam satu kegiatan diskusi saat terjadi masalah Rob di daerah pesisir (daerah kecamatan Bonang).

Sugiharto menyatakan rasa hormat dan kagum atas karisma Kyai Ubaid saat didepan warga yang saat itu terkena musibah air rob.

“ Alhamdulillah…Yang pertama tentunya saya atas nama pemerintah kabupaten Demak dan pribadi mengucapkan selamat dan sukses atas terpilihnya KH Ubaidullah Shodaqoh yang biasa kami sapa dengan Kyai Ubaid dan Gus Rozin menjadi pimpinan PWNU Jawa Tengah masa khidmah 2024-2029…” kata Sugiharto.

“ Yang ke dua, secara pribadi saya menyatakan rasa hormat dan kagum atas karisma beliau Kyai Ubaid saat didepan warga yang saat itu terkena musibah air rob. Karisma beliau sangat luar biasa mempu meredam berbagai ungkapan perasaan warga dan akirnya disepakati bahwa masalah rob adalah tanggung jawab semua pihak, jangan saling menyalahkan dan lebih cendereng mengajak peran aktif warga agar terhindar dari musibah rob. Subhanallah…adem sekali petuah kyai Ubaid…” ungkapnya.

Hj. Ida Nur Saadah, S.Pd.I, MH (Anggota Komisi D DPRD Jateng) adalah sosok perempuan muslimah yang dikenal luas dengan sebutan Mbak Ida ini adalah salah satu Srikandi NU kelahiran Demak.

Hj. Ida Nur Saadah, S.Pd.I, MH (Anggota Komisi D DPRD Jateng)

Mbak Ida yang ternyata lahir dari keluarga pesantren  melalui sambungan telepon mengucapkan selamat dan sukses atas terpilihnya Kyai Ubaid dan Gus Rozin.

“ Alhamdulillah…selamat dan sukses atas terpilihnya romo kyai panutan kami warga Nahdiyin KH Ubaidullah Shodaqoh dan Gus Rozin untuk kembali memimpin PWNU Jawa Tengah masa khidmah 2024-2029. Dari beliau-beliau ini kami semua akan tambah semangat untuk menjadi warga Nahdiyin yang semakin baik…” kata mbak Ida.

Diketahui duet Kyai Ubaid dan Gus Rozin dipercaya sebagai Rais dan Ketua dalam Konferwil (konferensi wilayah) ke XVI Nahdlatul Ulama (NU) di Gedung Aswaja Kota Pekalongan, Selasa – Rabu (5-6/3/2024).

Sebelumnya Kyai Ubaid yang dikenal sebagai Pengasuh Ponpes Al-Itqon Bugen Semarang dipercaya mengemban amanat pada Konferwil XV NU Jateng tahun 2018, kemudian Ahwa (Ahlul Halli Wal Aqdi) Konferwil XVI NU tahun 2024, warga Nahdiyin kembali memilih beliau sebagai Rais.

Diketahui Tim Ahwa terbentuk dalam sidang pleno V Konferwil yang dipimpin KH Isfah Abidal Azis, KH Miftah Faqih, dan KH Faisal Saimima (PBNU) muncul 48 nama.

KH Ubaidullah Shodaqoh

Kemudian berdasarkan amanat tata tertib Konferwil terpilh 7 nama yang memperoleh suara tertinggi ditetapkan sebagai anggota Ahwa, yaitu :
– KH Ubaidullah Shodaqoh Rais PWNU Jateng domisioner memperoleh suara 32.
– KH Sungada Adzkia Cilacap memperoleh 16 suara.
– KH Muhkis Hudaf Klaten memperoleh 15 suara.
– KH Hanief Ismail Kota Semarang memperoleh 13 suara.
– KH Aniq Muhammadun Pati memperoleh 12 suara.
– KH Halwani Nawawi Purworejo memperoleh 11 suara.
– KH Zainal Arifin Makshum Demak memperoleh 10 suara.
– KH Hambali Mahfudz Grobogan memperoleh 10 suara.

Karena Kyai Zaenal Arifin Makshum dan Kiai Hambali Mahfudz sama-sama memperoleh suara 10, oleh KH Miftah Faqih selaku pimpinan sidang mengacu pada tata tertib agar keduanya bermusyawarah untuk menentukan satu diantara mereka yang akan menjadi orang ketujuh dalam Tim Ahwa.

Dalam amanat tata tertib juga disebut apabila dari 7 orang yang memperoleh suara tertinggi, namun ada yang berhalangan hadir dalam sidang Ahwa, maka digantikan calon anggota Ahwa yang mengantongi suara dibawahnya.

“ Dikarenakan Kyai Chalwani berhalangan hadir saat Konferwil dan tidak bisa mengikuti sidang Ahwa maka Kyai Zainal dan Kiai Hambali ditetapkan menjadi anggota Ahwa bersama lima kyai yang perolehan suaranya lebih tinggi…” kata Kyai Miftah.

7 anggota formatur ditetapkan, kemudian sidang pleno pemilihan diskors untuk memberikan waktu kepada Ahwa bersidang dengan agenda utama memilih Rais secara musyawarah untuk mufakat untuk menghindari voting.

Awalnya muncul 3 nama dalam tahap penjaringan, yaitu :
– KH Abdul Ghofar Rozin (Pengasuh Pesantren Maslakul Huda Kajen Pati mantan Ketua RMI PBNU) memperoleh 17 suara.
– Rofiq Mahfudz Wakil Ketua PWNU Jateng domisioner memperoleh 16 suara.
– Hudallah Ridwan Sekretaris PWNU Jateng demisioner memperoleh 2 suara.

Sidang formatur yang berlangsung setengah jam pada Selasa (6/3/2024) dini hari akirnya memperoleh kesepakatan yang disampaikan KH Aniq Muhammadun dihadapan peserta Konferwil.

“ Alhamdulillah dalam sidang Ahwa secara musyawarah untuk mufakat untuk menghindari voting telah disepakati memilih KH Ubaidullah Shodaqoh untuk kembali mengemban amanat sebagai Rais PWNU Jateng…” kata Kyai Aniq.

Dalam tata tertib juga menyebutkan bahwa calon ketua Tanfidziyah PWNU sedikitnya mendapat 12 suara saat penjaringan, sehingga KH Abdul Ghofar Rozin dan Rofiq Mahfudz ditetapkan sebagai calon yang dapat mengikuti proses pemilihan, namun keduanya sudah mendapat restu atau disetujui oleh Rais terpilih ( Kyai Ubaid) Kiai dan menyatakan kesediannya untuk dipilih menjadi Ketua NU Jateng.

“ Setelah keduanya menyatakan siap untuk berkhidmah kepada PWNU Jateng selama 24 jam kami menyetujui dua kader NU ini mengikuti proses pemilihan Ketua Tanfidziyah PWNU Jateng…” kata Kyai Ubaid.

Dalam proses pemilihan calon ketua Tanfidziyah PWNU :
– Kyai Ghofar Rozin memperoleh 18 suara.
– Rofiq Mahfudz memperoleh 16 suara.
– satu suara abstain.

Maka atas musyawarah dan hasil perolehan suara, ditetapkan sebagai Ketua PWNU Jateng terpilih adalah Kyai Ghofar Rozin (Gus Rozn).

KH Ubaidullah Shodaqoh dan KH Abdul Ghofar Rozin

Kyai Ubaid dan Gus Rozin oleh pimpinan sidang ditetapkan sebagai ketua dan sekretaris formatur untuk melengkapi susunan kepengurusan yang dibantu made formatur sebanyak 7 orang dengan Komposisi perwakilan zona eks-karesidenan Semarang, karisdenan Pati, karisidenan Banyumas, karisidenan Kedu, karisidenan Surakarta, karisenan Pekalongan (Kota Pekalongan) dan KH Muhammad Muzamil Ketua PWNU Jateng domisioner.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.