FORKOPIMDA DEMAK DIVAKSIN SINOVAC, KETUA DPRD : SUNTIKANYA LEBIH SAKIT DIGIGIT SEMUT

Jatengtime.com-Demak-Pemkab Demak, di Aula Puskesmas Demak I jalan Pemuda, Senin (25/1/2021) mencanangkan vaksin Covid-19 dengan diawali penyuntikan vaksin kepada unsur Forkopimda, tokoh masyarakat, perwakilan birokrasi, serta tokoh agama.

Jumlah vaksin untuk Kabupaten Demak sebanyak 3609 tetapi baru diterima 2845 vaksin dan hari ini juga disebar ke seluruh puskesmas di wilaah Demak.

Penerima vaksin pertama di Kota Wali ini adalah Kapolres Demak AKBP Andhika Bayu Adittama, SIK, M,H, Dandim 0716 Letkol (Arh) Mohamad Ufiz, Ketua DPRD H. Sri Fahrudin Bisri.SE, Kajari Demak Suhendar, Sekda Singgih Setyono, Asisten 1 AN Wahyudi, tokoh MUI Ahmad Rowi, Ketua IDI Demak Ali Maemun, Danramil Demak Kota, tokoh agama, serta perwakilan organisasi NU.

Sebelum tokoh pemerintahan ini disuntik vaksin terlebih dahulu melalui screening dengan pengukuran suhu badan, kemudian melalui pemeriksaan kesehatan dengan diukur tekanan darahnya.

Selanjutnya mereka memasuki aula puskesmas untuk dilakukan penyuntikan vaksin sinovac oleh vaksinator Puskesmas Demak I. Plh Bupati Demak Joko Sutanto turut hadir dan menyaksikan pelaksanaan vaksinasi namun karena faktor usia, beliau gagal menjadi penerima Vaksin.

Dalam sambutannya Plh. Bupati Demak Joko Sutanto menyampaikan bahwa vaksinasi Covid-19 bertujuan untuk mengurangi transmisi/penularan Covid-19, menurunkan angka kesakitan dan kematian Covid-19, menaikan kekebalan kelompok di masyarakat (herd immunity) dan melindungi masyarakat dari Covid-19 agar tetap produktif secara sosial dan ekonomi.

“ Kekebalan kelompok masyarakat hanya terbentuk apabila cakupan vaksinasi tinggi dan merata di seluruh wilayah. Oleh karena itu saya mengajak seluruh masyarakat yang memenuhi kriteria vaksinasi Covid-19 untuk hadir di fasilitas kesehatan agar mendapatkan vaksin tersebut, sehingga bisa melindungi saudara-saudara kita yang tidak bisa divaksin…” kata Joko.

Ketua DPRD Demak H. Fachrudin Bisri Slamet, SE (sapaan akrab FBS-Red) usai disuntik vaksin Covid-19 mengungkapkan perasaannya, tidak mengalami sakit yang berarti malah lebih sakit digigit semut dibanding suntik vaksin yang baru saja ia lakukan.

“ Rasanya seperti digigit semut. Digigit semut lebih sakit, cuman awal pegel sebentar setelah itu biasa lagi…” kata FBS.

FBS menghimbau agar masyarakat Demak tidak perlu was-was atau takut bila divaksin. Lebih baik divaksin dari pada menunggu dengan perasaan yang tidak menentu akan terpapar Covid-19.

“ Masyarakat tidak usah takut untuk di vaksin covid-19 jika giliran waktunya nanti tiba…” pintanya.

Pemerintah kabupaten Demak beserta DPRD, lanjut FBS telah mengaggarkan Rp 11 Miliar, yang nantinya untuk membantu pelengkapan sarana dan prasarana diluar vaksin Sinovac.

“ Vaksin sudah gratis dari pemerintah selanjutnya Pemkab bersama DPRD telah mengaggarkan Rp 11 Miliar, yang nantinya untuk pengadaan pelengkapan sarana dan prasarana diluar vaksin Sinovac terutama untuk menunjang kinerja nakes,…” ungkapnya.

Perwakilan MUI Demak Akhmad Rowi menegaskan berdasarkan Fatwa MUI pusat, kajian-kajian kitab rujukan yang dijadikan rujukan MUI Demak dinyatakan bahwa vaksin Sinovac adalah Suci dan Halal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.