REFLY HARUN : GUS NUR YANG NGAJAK BUAT VIDEO, BUKAN SAYA

Jatengtime.com-Jakarta-Kasus Sugi Nur Raharja alias (Gus) Nur makin melebar, sesuai dengan pernyataan Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (27/10/2020) lalu yang menegaskan siapa pun yang terlibat dalam kasus ini akan dipanggil untuk diperiksa.

Bareskrim, Selasa (3/11/2020) juga memanggil Ahli Hukum Tata Negara dan pengamat politik Indonesia, Dr. Refly Harun, S.H., M.H., LL.M. untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan penyebaran ujaran kebencian untuk tersangka Sugi Nur Rahardja alias Gus Nur.

Refly Harun yang pernah ditunjuk oleh Mahfud MD sebagai Ketua Tim Anti Mafia Mahkamah Konstitusi setelah ia mensinyalir adanya mafia hukum di Mahkamah Konstitusi Kepada wartawan, saat sebelum menjalani pemeriksaan menyampaikan bahwa pembuatan video tersebut bukan inisiatifnya, namun atas ajakan dari Gus Nur.

“ Saya itu ditelepon tanggal 12 Oktober oleh Gus Nur untuk ngajak yang namanya kolaborasi…” kata Refly.

Ajakan dari Gus Nur disetujui Refly dengan alasan kolaborasi antar Youtuber dianggap hal yang biasa terjadi dan pengikut channel Youtube Gus Nur 500 ribu lebih subscriber dan dirinya 600 ribu lebih subscriber.

“ Kenapa begitu…? Ya saya kira apple to apple saja karena subscriber dia itu sudah 500 ribu lebih, saya juga 600 ribu, jadi dalam dunia per-youtuban biasa itu kolaborasi dan terjadilah interview itu…” ungkanya.

Wartawan jeli sengaja menyinggung terkait dirinya sengaja memancing Gus Nur dengan pertanyaan-pertanyaan yang menjebak, namun Refly menampiknya dengan alasan semua pertanyaan yang dilontarkan dalam konten video tersebut hanyalah pertanyaan biasa tanpa ada niat apapun.

“ Iya ngga ada yang salah, salahnya dimana gitu loh…karena ketika orang lain yang nanya ya dia akan jawab yang sama. Kalau namanya (pertanyaan) mancing itu adalah dia terjebak itu mancing namanya…” elaknya.

Refly yang mantan Komisaris Utama PT Pelindo 1 (Persero) bahkan dalam video tersebut Gus Nur dan dirinya tidak hanya membahas poin yang saat ini dipermasalahkan, namun beberapa hal juga dibahas.

“ Kalau kita lihat interview nya kan tidak hanya bicara soal yang hanya dipermasalahkan, tapi bicara hal yang banyak sekali dan metodenya adalah dia bertanya dulu lalu kemudian saya bertanya…” pungkasnya.

Padahal pada menit ke-03.45, Gus Nur menyampaikan pendapatnya soal kondisi NU saat ini tidak seperti NU yang dulu dan membuat para petinggi dan seluruh elemen NU tidak terima.

“ Sebelum rezim ini, ke mana jalan dikawal Banser. Saya adem-ayem sama NU. Ndak pernah ada masalah. Nah, tapi setelah rezim ini lahir, tiba-tiba 180 derajat itu berubah “.

“ Saya ibaratkan NU sekarang itu seperti bus umum. Sopirnya mabuk, kondekturnya teler, keneknya ugal-ugalan. Dan penumpangnya itu kurang ajar semua. Merokok, nyanyi juga, buka-buka aurat juga, dangdutan juga…”.

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.