TAK ADA BENDERA MERAH PUTIH DI ALUN-ALUN REMBANG, GUS MUS KRITIK APA LAGI MIKIR PILKADA…?

Jatengtime.com-Rembang-Rekaman video KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) yang mengkritik tidak ada Bendera Merah Putih di Alun-alun Rembang menjadi vial di medsos dan langsung disikapi rasa Nasionalis Komunitas Obrolan Santri Rembang.

Dalam video berdurasi 1 menit tersebut, Gus Mus terlihat mengenakan kaus bernuansa merah putih, mengenakan kacamata, topi putih bergaris-garis hitam dan masker warna hitam bertulis “ Masker untuk Indonesia “ sambil terus berjalan, sesekali terlihat mengamati kondisi di sekitarnya, Gus Mus terus berbicara menyampaikan kritikan keras karena tidak ada satu pun bendera merah putih yang dikibarkan di wilayah Alun-alun Kota Rembang pada hari peringatan kemerdekaan ke 75 tahun RI.

Gus Mus yang dikenal sebagai pengasuh Ponpes Raudlatut Thalibien Rembang sekaligus budayawan kawakan ini menyampaikan sejumlah pertanyaan yang ditujukan kepada Pemda dan DPRD atas kenyataan yang menggugah rasa nasionalisnya tersebut.

“ Hari ini, tanggal 17 agustus 2020, hari (ulang tahun) kemerdekaan Republik Indonesia, ada yang aneh menurut saya. Di Alun-alun kota Rembang, tidak ada satu pun bendera merah putih dikibarkan, tak ada satu pun bendera merah putih dikibarkan…”

“ Pertanyaannya saya kepada Pemda Rembang, mulai Bupati sampai DPRD-nya. Apa lupa, apa tidak punya bendera, apa karena lagi sibuk memikirkan Pilkada…? Terimakasih…”

Komunitas Obrolan Santri Rembang dibawah koordinator Santri, Ahmad Bisri Dzalieq menyebut, pihaknya bersama sejumlah santri langsung heoik mendatangi Alun-alun Kota Rembang dan memasang sebanyak 30 lebih bendera Merah Putih yang dibeli iuran dari para santri secara spontanitas.

“ Kami atas inisiatif rekan dan sahabat santri, merasa terpanggil dan merespons adanya video dari Mbah Mus (Gus Mus). Tak berselang lama dari video tersebut diunggah oleh beliau (Gus Mus), kami langsung ke lokasi. Langsung pasang saja bendera-bendera Merah Putih…” kata Bisri.

“ Kami tadi pasangnya juga di tiang lampu, karena memang tidak ada tiang di sana. Kami akui itu kurang tepat, tapi ini bentuk kepedulian kami. Apa susahnya hanya mengibarkan bendera sedangkan para pendahulu memperjuangkan kemerdekaan. Terlebih sudah disoroti Mbah Mus….” imbuhnya.

Bahkan KH Bisri Adib Hattani (Gus Adib) dari keluarga Ponpes Roudlatut Thalibin bersama M. Naf’an Fuadi, Ketua NU Care Lazisnu Rembang, serta beberapa aktivis NU tampak ikut di Alun-Alun.

Setelah video tersebut beredar, sejumlah santri langsung mendatangi Alun-Alun Rembang. Bahkan KH Bisri Adib Hattani (Gus Adib) dari keluarga Ponpes Roudlatut Thalibin bersama M. Naf’an Fuadi, Ketua NU Care Lazisnu Rembang, serta beberapa aktivis NU terlihat di Alun-Alun.

Ketua NU Care Lazisnu Rembang, M Naf’an Fuadi mengaku dirinya dan santri secara spontanitas menggalang iuran, untuk membeli Bendera Merah Putih kemudian dipasang di seputaran Alun-Alun.

Mbah Mus mpun dawuh ngoten, temen-teman nggak mau nunggu lama. Spontanitas kami langsung iuran, ingin menghiasi Alun-Alun semampunya. Hal ini sebagai kritik untuk diri kita sendiri, masak kita sebagai warga Rembang, tapi tempat publiknya kosong mlompong gitu…” ungkapnya.

Naf’an menegaskan tidak bermaksud menyalahkan pihak pemerintah. Namun baginya yang terpenting jangan lelah untuk saling mengingatkan, semua pihak harus bahu membahu. Apalagi dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan RI.

Menantu Gus Mus, Rizal Wijaya membenarkan sosok yang ada di dalam video tersebut adalah Gus Mus.

Rizal menduga video tersebut dibuat oleh Gus Mus sendiri saat aktivitas rutinya, jalan pagi di Alun-alun kota Rembang pada Senin (17/8/2020) sekitar pukul 05.30 WIB.

“ Pagi kan jalan-jalan pagi itu ke alun-alun, pagi sekitar jam 5 jam setengah 6. Kayaknya lho melihat di video itu. (Gus Mus) Koq melihat gak ada merah putih blas gitu lho…” ujarnya.

Jawaban Pemda Rembang.

Dengan adanya video viral tersebut, Kepala Bagian Protokol Dan Komunikasi Pimpinan Daerah Setda Rembang, Arif Dwi Sulistya terkesan berkilah dengan menyatakan bahwa upacara peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan RI tahun ini, sengaja dipusatkan di halaman Kantor Bupati Rembang dengan jumlah peserta terbatas, mengingat pandemi Covid-19.

Sementara konsentrasi pemasangan bendera, banner, dan umbul-umbul terpusat di halaman Kantor Bupati.

“ Berbeda dengan tahun-tahun sebelum pandemi, upacara selalu digelar di Alun-Alun Rembang, namun kali ini konsentrasi (semua) di halaman Kantor Bupati Rembang…” kilahnya.

Pemasangan bendera di tempat publik, seperti Alun-Alun, menurut Arif, dari sisi aturan memang tidak ada kewajiban.

Akan tetapi kalau pemasangan bendera di depan rumah dan kantor-kantor pemerintah diwajibkan.

Meski demikian, Pemkab sangat menghargai dan menyampaikan terima kasih masukan dari ulama Gus Mus tersebut sebagai bentuk menumbuhkan semangat nasionalisme dan rasa memiliki Indonesia.

“ Sekira pukul 08.30 Wib, tiang utama di Alun-Alun dikibarkan bendera Merah Putih, deretan bendera dengan tiang-tiang kecil dan umbul-umbul…” imbuhnya.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.