Jatengtime.com-Kudus-Djarum Foundation “ Bakti Pada Negeri “ kembali menunjukan Baktinya Pada Negeri dengan menyumbang alat penting untuk melawan Covid-19 yang bernama Real Time-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) kepada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr.Loekmono Hadi Kudus.
Alat canggih yang di impor Djarum Foundation “ Bakti Pada Negeri “ dari luar negeri senilai sekitar 1 milyar untuk layanan pemeriksaan Covid-19 di Kudus, telah memenuhi standard baku Pemerintah Indonesia dan dunia merupakan gold standard untuk pemeriksaan Covid 19 dengan mendeteksi RNA virus SARS-COV2.
RT-PCR nantinya hanya menerima sampel rujukan dari rumah sakit dan tidak melayani pasien perorangan secara langsung, sedang pengambilan sampel Swab (usapan hidung dan tenggorokan) bisa dilakukan di rumah sakit yang menyediakan layanan tersebut dan hasil pemeriksaan dapat diketahui hasilnya dalam waktu 2 hari kerja setelah sampel diterima dari rumah sakit atau fasilitas kesehatan.
Sumber daya manusia (petugas yang mengoperasikan) alat ini harus terlatih sesuai syarat yang ditetapkan Kementerian Kesehatan melalui surat edaran Menteri Kesehatan Nomor HK.02.01/Menkes/234/2020 tentang Pedoman Pemeriksaan uji RT-PCR bagi Laboratorium yang melakukan pemeriksaan COVID-19.
Berhubung seluruh pemeriksaan Covid-19 ini mengikuti Pedoman Pemeriksaan Uji Real Time-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan, maka pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Loekmono Hadi Kudus, mengirim sejumlah tenaga analisis laboratoriumnya untuk menjalani pelatihan di Balai Besar Litbang Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga yang merupakan salah satu laboratorium yang ditunjuk Kementerian Kesehatan sebagai laboratorium corona.
Direktur RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus, Abdul Aziz Achyar, Senin (11/5/2020) menjelaskan, pihaknya telah mengirim para tenaga analis untuk diberi pelatihan mengoperasikan Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) di Salatiga, pelatihan akan berjalan selama empat hari ke depan.
“ Alatnya sama yang dipakai di Salatiga, juga lebih canggih dari RSND (RS Nasional Diponegoro Undip). Alatnya sudah tiba di Jakarta sejak hari Jumat (8/5/2020) kemarin, tapi belum sampai ke Kudus…” kata Aziz.
Keberadaan alat bantuan Djarum Foundation tersebut, menurut Aziz, akan membuat pemeriksaan hasil Swab lebih cepat. Dalam satu hari, minimal bisa memeriksa sekitar 96 sampel.
“ Karena alatnya masih baru, kami maksimalkan untuk setengahnya dulu…” imbuhnya.
Sementara Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kudus, dr Andini Aridewi membenarkan adanya pengiriman tenaga medis yang akan mengoperasikan alat tersebut, dan dengan alat canggih tersebut diharapkan akan mempercepat proses hasil swab.
“ Untuk tenaga kesehatan yang dikirim sebanyak sembilan orang. Di antaranya tenaga analis dan dokter spesialis. Tidak perlu lagi mengirimkan hasil swabnya, lewat alat ini kami sudah bisa melakukannya sendiri, tidak menunggu waktu lima hingga tujuh hari untuk memperoleh hasil swab…” terang Andini.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus Hartopo, Selasa (05/05/2020) siang melakukan kunjungan ke RSUD dr. Loekmonohadi Kudus guna memastikan kesiapan ruangan yang rencananya akan dipakai untuk alat Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) yang mampu mendeteksi Covid-19 secara akurat.
“ Kami ucapkan terima kasih atas kepedulian dan donasi yang diberikan oleh Djarum Foundation sehingga alat tersebut nantinya dapat digunakan di RSUD dr. Loekmonohadi…” ungkapnya.