Jt.com-Jakarta-Insiden 13 pemudik meninggal dunia yang “katanya” di Tol Brebes Timur makin dijadikan kambing hitam oknum-oknum yang sengaja ingin menjelekan Pemerintah.
Namun demikian Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Panjaitan, Minggu petang (10/7/2016) kepada wartawan di Jakarta, atas nama Pemerintah menyatakan permintaan maafnya atas kemacetan di Brebes yang terjadi saat mudik Lebaran 2016.
Luhut menyatakan sejauh ini pemerintah sudah berusaha menjalankan kinerja terbaik dengan pembangunan infrastruktur, termasuk insfrastruktur Tol dengan tujuan untuk memudahkan akses masyarakat lebih cepat sampai tujuan termasuk akses masyarakat untuk mudikke kampung halaman.
“Kami atas nama Pemerintah meminta maaf pada keluarga 13 orang meninggal pada 3 sampai 5 Juli 2016 kemarin di beberapa tempat proses mudik lebaran. Pada dasarnya Pemerintah benar-benar tidak menginginkan hal ini terjadi…” kata Luhut
Kata Luhut, sejatinya jangan melihat kasus kemacetan hanya dari satu sisi saja. Luhut lantas menepis anggapan miring yang ditujukan untuk menghujat kepada pemerintah.
Fakta yang telah terjadi, justru Pemerintah sudah berusaha mengaktifkan dan meneruskan rencana pembangunan-pembangunan infrastruktur yang telah lama terbengkalai bahkan mangkrak sejak bertahun-tahun sebelum era sekarang ( era jokowi ) yang perlu diketahui semua rencana tersebut memakai uang rakyat.
Andai pun ketika masih ditemukan masalah, menurut Luhut hal itu tak bisa di pungkiri terlepas dari hal-hal yang tak diduga sebelumnya. Sementara kasus kecelakaan pada kegiatan mudik faktanya terus mengalami penurunan tahun ini.
“Kami akui ini peristiwa di Brebes memang tak terduga. Coba kita bayangkan, pada tanggal terjadinya insiden itu, satu juta kendaraan dari berbagai jenis dan ukuran masuk ke tol Brebes, dan semua ingin cepat…” kata Luhut.
Terkait adanya berbagai pihak yang sengaja menghembuskan kabar dengan menyebut arus mudik tahun ini terbilang parah dibanding tahun-tahun sebelumnya, Luhut pun menjawab. “Konteksnya lihat secara baik berdasarkan data resmi dari pihak terkait, dari tahun ke tahun semakin membaik. Kalau yang bicara tidak berdasarkan data, seakan-akan kelihatan sedemikian parah…” jawab Luhut.
“Harusnya mantan-mantan pemimpin yang menuding itu lihat data dulu biar jelas. Kalau kami tidak perlu diomong-omongin…” imbuh Luhut.