Siapa sangka dari awalnya hanya membuat sepatu dan sandal sendiri, namun berkat buah kesabaran dan ketekunan selama 10 tahun menjalani profesinya, Supardi dan istrinya Kusmini saat ini sudah memiliki toko sepatu yang diberi nama Kurnia.
Ditemui di tokonya yang terletak di Jl. Batik Kubur Sari No. 669, Kecamatan Semarang Timur, Jumat (31/8). Supardi menceritakan kisah dirinya bersama sang istri mengembangkan usaha sepatu hingga berhasil saat ini.
Awalnya menurut Supardi, dirinya beserta istri turun langsung dalam pembuatan sepatu dan sandal. Setelah berjalan beberapa lama seiring permintaan yang makin banyak, akhirnya dirinya memutuskan untuk menerima pegawai di bidang produksi yang saat ini jumlahnya mencapai 6 orang.
“Berkembangnya usaha saya saat ini tidak terlepas dari dukungan sang istri dan keluarga,” katanya.
Supradi menjelaskan, untuk bahan pembuatan sepatu dan sanda, dirinya mendatangkan bahan kulit langsung dari Magetan, Jawa Timur setiap 1 minggu sekali. Dimana, harga baha kulit mencapi Rp. 30 juta per satu rol.
“Kami buka toko dari pukul 08.00-16.00 WIB,” ujarnya.
Lebih lanjut Supardi mengungkapkan, sepatu dan sandal yang diberi nama Kurnia hingga saat ini cukup diminati para konsumen. Bahkan setiap tahun dirinya selalu mendapat pesanan dari salah satu universitas di Semarang sebanyak 400 pasang, begitu juga untuk anak sekolah pihaknya mendapat pesanan dari SMK sebanyak 1.450 pasang sepatu laki-laki dan perempuan.
“Harga untuk sepatu kulit laki-laki Rp.100.000 dan perempuan Rp.85.000,” ungkapnya mengakhiri kisah perjalanan usaha yang dirintisnya.*
Editor : Herry Febriyanto