Pemkot Semarang Dinilai Gagal Tingkatkan PAD pada Proyek Besar

KOALISI Masyarakat Anti Korupsi berpenmdapat, Pemerintah Kota Semarang dinilai telah gagal dalam menunjang sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Selain itu, Pemkot juga terindikasi telah menghambur-hamburkan anggaran yang perencanaannya tidak sempurna.

Hal itu dikemukakan Koordinator Koalisi Masyarakat Anti Korupsi Semarang, Rifa’i Jamuz. Ditegaskan Rifa’i, ketidak mampuan Pemkot Semarang dalam menunjang PAD sementara anggaran yang dikucurkan cukup besar diantaranya adalah, proyek pembangunan terminal Mangkang, Pembangunan Rumah Potong hewan (RPU) Penggaron. Hingga kini keduanya masih belum maksimal dalam menunjang PAD sementara dana yang dikeluarkan untuk kedua proyek itu cukup besar.

Bahkan katanya, proyek terminal Mangkang yang menghabiskan dana Rp 50 Miliar lebih dan mulai di operasionalkan sejak tahun 2009 sampai sekarang tidak maksimal dalam menggebrak PAD Kota Semarang, karena beberapa pihak yang berkepentingan saling menyalahkan, papar Rifai kepada jatengtime.com.

Proyek lain yang gagal RPU Penggaron yang sudah beroperasi sejak 2010 dengan anggaran 13,16 M, APBD Kota Semarang 2008. RPU Penggaron digunakan untuk relokasi pedagang ayam dan jasa pemotongan unggas, sampai kini dalam keadaan terbengkalai dan malah menjadikan kecemburuan banyak pedagang.

Dalam tahun 2012 ini Pemkot Semarang telah mengeluarkan anggaran besar lagi senilai 49 Miliar lebih untuk pembangunan pasar Bulu.Walaupun saat ini masih dalam proses pembangunan, Rifai menilai proses ini akan berlanjut dengan gagalnya mega proyek dalam mendorong PAD Kota Semarang.

“Gagalnya perencanaan mega proyek senilai ratusan miliar di Kota Semarang disebabkan penganggaran yang dikeluarkan pemerintah tidak diimbangi perencanaan yang matang, ini bisa terlihat hampir semua pejabat di Kota Semarang, kebanyakan tersangkut dugaan korupsi, yang sampai saat ini masih ditangani penegak hukum,” tambahnya.

Bantah
Penilaian itu disanggah langsung Kepala Dishubkominfo Kota Semarang Ednawan Haryono. Dijelskannya,pihaknya sangat maksimal dalam menangani terminal Mangkang khususnya untuk mendobrak PAD Kota Semarang.

“Pada tahun 2011 pihaknya mampu memenuhi target yang ada sebesar Rp 7 Miliar lebih, dan tahun 2012 pihaknya optimis akan mencapai Rp 8 Miliar lebih,” tuturnya kepada Jatengtime.com diruangan kerjanya.**

Editor: Sarbini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.