Bibit Waluyo: Tahun 2014 Jawa Tengah Surplus Beras,10 Juta Ton

Dalam upaya mempromosikan dan memasarkan produk-produk unggulan hasil pertanian yang berbasis Good Agriculture Practice (GPA), Good Handling Practices (GHP) dan Good Manufacturing Practices (GMP), Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan Gelar Promosi Agribisnis (GPA) V di Pusat Pelayanan Agribisnis Petani BW Agro Center Soropadan, Jalan raya Magelang KM. 13 Pringsurat, Temanggung, Jawa Tengah.

Hal itu dikemukakan Bibit Waluyo ketika membuka acara Promosi Agribisnis V di Sub Terminal Agribisnis Soropadan Temanggung baru-baru ini. pada kesempatan itu juga hadir antara lain Bupati/wali kota se Jawa Tengah, ekportir dari singapura serta menteri Pertanian yang diwakili PLT Dirjen P2HP Bangun Hartini, Msi.

Diakatakan Bibit Waluyo, GPA V Soropadan 2012 sangat sesuai dengan gerakan Bali nDeso mBangun deso. GPA diharapkan dapat menjadi jembatan dalam mewujudkan masyarakat Jawa Tengah yang semakin sejahtera, mandiri, berkemampuan, berdaya saing tinggi melalui pengembangan pertanian sebagaimana misi kedua pembangunan Jawa Tengah Tahun 2008-2013, yakni “Membangun Ekonomi Kerakyatan Berbasis Pertanian dalam Arti Luas dengan Melaksanakan Sapta Usaha Tani, Pemberdayaan UKM dan Industri Padat Karya”.

Sampai dengan tahap ini, berbagai capaian positif telah kami raih, terutama pada sektor pertanian. Jawa Tengah surplus beras, dan terus kami dorong untuk mendukung program nasional surplus 10 juta ton beras tahun 2014, melalui intensifikasi penerapan Sapta Usaha Tani dan modernisasi alat-alat pertanian. Ketahanan pangan Jawa Tengah juga sangat mantap, NTP juga terus meningkat, inflasi rendah, pertumbuhan ekonomi meningkat dan sebagainya.

Dijelaskan bahwa Jawa Tengah secara aktif dan berkala menyelenggarakan pasar lelang komoditas agro untuk menjembatani jejaring pemasaran antara petani dengan kalangan dunia usaha. STA. Soropadan juga terus kami berdayakan secara optimal untuk mendukung produksi dan pemasaran produk pertanian.

Telah di bangunnya BW Agro Center di Suropadan, dengan tujuan untuk lebih memberdayakan kawasan Soropadan menjadi pusat penelitian dan bisnis pertanian yang berkualitas. BW Agro Center Soropadan ini sengaja saya siapkan sebagai Pusat Pengembangan Hortikultura yang didesign untuk penanganan pasca panen produk dari daerah sentra dan pengembangan untuk pasar ekspor. “Jadi para petani bisa datang ke sini, konsultasi, beli bibit, menanyakan hal-hal apa yang bisa meningkatkan produksi masing-masing dari sektor pertanian dalam arti luas, termasuk pene-rapan teknologi pertanian” terang Gubernur.

Disamping itu, juga dibangun Ware House, sebagai tempat untuk penyimpanan atau gudang, packing dan kemudian disortir, untuk persiapan eksport produk pertanian Jawa Tengah. Eksport ini terus kami dorong, sebab pangsa pasar produk pertanian Jawa Tengah sangat berpotensi menembus pasar global, seperti ke negara tetangga Singapura, Malaysia dan banyak sekali produk kita yang dijual di sana.

Dalam mengembangkan padi, kami juga telah melakukan tanam serentak jenis padi Inpari 13 di wilayah Kabupaten Klaten yang telah berhasil panen dengan hasil yang memuaskan. Demikian pula dalam penerapan Sapta Usaha Tani, dari perbaikan irigasi melalui pemberdayaan embung hingga pengelolaan pasca panen

Gubernur meminta langkah pembangunan sektor pertanian harus benar-benar dilaksanakan secara terpadu, baik pemerintah pusat, daerah sampai dengan kalangan pendidikan, dunia usaha dan masyarakat. Dengan pembangunan pertanian yang maju, maka manfaat pertanian juga lebih banyak dirasakan, selain petani meningkat pendapatannya, kebutuhan pangan tercukupi, perdagangan hasil tani juga lancar, dan wisata agro menjadi maju, sehingga masyarakat semakin sejahtera.

Sementara Menteri Pertanian RI yang diwakili PLT Dirjen P2HP Bangun Hartini, Msi menyampaikan bahwa Provinsi Jawa tengah yang merupakan sentral produk unggulan nasional agar selalu dikembangkan. Dengan membatasi impor dan menggalakkan produk buah dan sayuran unggulan akan meningkatkan produksi Hortikultural dalam negeri, sehingga petani dalam negeri akan meningkat kesejahteraanya.

Sesuai dengan tema “Bangga dan Cinta Mengkonsumsi Produk Petani Wujudkan Kesejahteraan Masyarakat”, GPA V Soropadan 2012 diharapkan dapat memotivasi para petani untuk lebih berdaya dan bergairah memproduksi hasil pertanian dalam arti luas berbasis kualitas dan aman pangan. Oleh karena itu, semua insan pertanian dan pelaku agribisnis serta pemangku pembangunan pertanian diharapkan berpartisipasi aktif, sehingga GPA V Soropadan tahun 2012 mencapai sukses sebagaimana yang diharapkan.

Kegiatan berlangsung tanggal 28 Juni sampai dengan dengan 2 Juli 2012 tersebut direncanakan diikuti oleh para pelaku agribisnis, SKPD Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kabupaten/Kota se Jawa Tengah dan para pihak Swasta yang bergerak di bidang agribisnis, seperti perbankan serta produsen alat mesin pertanian. Selain itu diikuti juga oleh Anggota Mitra Praja Utama (MPU) dari Provinsi Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, DIY, Bali, NTT dan NTB. Sedang kegiatan GPA V Soropadan antara lain berupa: Pameran teknologi pertanian, sarana produksi pertanian, bursa komoditas pertanian unggulan, Pasar lelang spot dan forward, Lokakarya serta sarasehan pertanian.*