Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menargetkan hingga akhir tahun ini mendapatkan surplus beras sekitar 2,9 juta ton, sehingga mampu mendukung program swasembada beras nasional tahun 2014. Hal tersebut bukan tanpa alasan, menjelang berakhirnya bulan Agustus 2012 surplus beras di Jawa Tengah sudah mencapai angka 2,8 juta ton.
Gubenur Jawa Tengah Bibit Waluyo seusai melakukan panen perdana padi di Kabupaten Purbalingga beberapa waktu lalu mengatakan, program percepatan tanam serentak dengan modernisasi pertanian berdampak positif, karena setiap lahan persawahan mampu menghasilkan 8,8 ton padi setiap panen.
“Pemerintah pusat mentargetkan tahun 2014 mampu mendapatkan surplus beras sebanyak 10 juta ton dan Jateng merupakan daerah yang diandalkan untuk mendukung program tersebut,” katanya.
Lebih lanjut Bibit mengatakan, hingga saat ini cadangan pangan di Jawa Tengah mencapai 90 persen dan khusus cadangan padi mencapai 781 ribu ton.
“Cadangan kita kedepan bisa bertambah, seiring dimulainya penanaman padi Gadu di beberapa waduk besar di Jawa Tengah pada bulan Oktober mendatang,” ujarnya.
Menurutnya, kekeringan yang terjadi di sejumlah daerah saat ini tidak terlalu berpengaruh terhadap produksi padi di Jawa Tengah. Sehingga Jawa Tengah menjadi tumpuan utama produksi padi secara nasional disaat provinsi lain sedang mengalami kekeringan.*
Sumber : Humas Pemprov Jateng
Editor : Herry Febriyanto
