Kemelut yang terjadi di manajemen PT. Pusat Rekreasi dan Promosi Pembangunan (PRPP) Semarang tak kunjung surut. Setelah pembukaan resmi Jateng Fair 2012 oleh Gubernur Jawa Tengah (Jateng) H. Bibit Waluyo Jumat (29/6) malam tadi, berbagai kalangan masyarakat menganggap bahwa PRPP tidak mungkin memenuhi target pendapatan yang mencapai Rp. 25 Milyar selama 10 hari pekan raya digelar.
“Sepertinya tidak mungkin, saya membaca di media PRPP selalu rugi setiap tahunnya. Pemerintah provinsi harusnya lebih bijak dalam mengatasi masalah-masalah seperti ini, lebih baik dibikin kayak Trans Studio di Bandung,” ujar Suyanto salah satu pengunjung Jateng Fair 2012.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi C DPRD Provinsi Jateng, Masruhan Syamsurie mengatakan, Pemprov selama ini telah mengalokasikan dana untuk pengembangan PRPP, tapi kenyataannya setiap tahun selalu merugi. Bahkan beberapa investor mulai enggan melirik.
“Bukan dijual, sepertinya kita harus bekerjasama dengan pihak ketiga, kalau pemerintah sendiri harus menutupi kerugian tiduk mungkin mencukupi. Saat ini investor hanya sekedar melirik, karena kurang percaya dengan PRPP itu,” ungkap Masruhan saat ditemui di sela-sela rapat paripurna DPRD Provinsi Jateng, Jumat (29/06).(nia)