Karet dan Kelapa Sawit Primadona Petani Tanbu

Nasional96 Dilihat

Usaha perkebunan karet dan kelapa sawit kian menjadi salah satu primadona masyarakat petani di Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) dalam lima tahun terakhir.

Ini mengingat, hasil yang diperoleh petani dari potensi perkebunan itu sangat menjanjikan. Melihat potensi besar sektor perkebunan kelapa sawit dan karet rakyat itu, bupati Mardani H Maming mengatakan, tahun ini pemerintah daerah mengalokasikan anggaran Rp.1 miliar untuk bantuan bibit kelapa sawit bagi masyarakat petani.

Dari alokasi anggaran sebesar itu yang dianggarkan pemerintah daerah melalui APBD Tanbu tahun 2012 itu rencananya diperuntukan bagi pengadaan bantuan bibit kelapa sawit untuk dikembangkan diatas lahan seluas 225 hektare.

Kepala Seksi Bina Produksi dan Pengembangan Perkebunan, Dinas Kehutanan Dan Perkebunan (Dishutbun), Kabupaten Tanbu, Ali Wardana menyatakan rata-rata petani setiap bulan bisa meraih penghasilan sekitar Rp. 2 juta hingga Rp. 2,5 juta dari usaha pengembangan karet atau kelapa sawit tersebut.

“Oleh karena itu, usaha pengembangan perkebunan dari dua komoditas ini masih menjadi primadona masyarakat petani Tanbu”, sebut Ali Wardana.

Dari proyeksi rencana pengembangan lahan seluas 225, 100 hektare diantaranya merupakan bantuan pemerintah daerah bagi yayasan atau lembaga yang bergerak di bidang pendidikan, dan sisanya seluas 125 hektare diproyeksikan untuk kelompok tani yang tersebar di sejumlah kecamatan di Tanbu.

Namun demikian, kata Ali Wardana, realisasi program bantuan bibit kelapa sawit tersebut saat ini masih dalam tahap pelelangan, sehingga bantuan belum bisa diluncurkan. Sembari menunggu perusahaan pemenang lelang, pihaknya imbuh dia, terus melakukan inventarisasi data lahan.

“Untuk pendataan lahan sebagian sudah kami lakukan. Tapi pemenang tendernya saat ini belum ada karena proses lelang masih berlangsung,” katanya.

Dari pendataan sementara, saat ini lahan kelompok tani yang sudah siap sekitar 20 hektare yang tersebar di tiga desa yaitu Desa Bulurejo, Dukuh Rejo, dan Desa Sido Mulyo, Kecamatan Mantewe.

Sedangkan dari yayasan yang bergerak di bidang pendidikan yang sudah mengajukan proposal bantuan bibit kepada pemerintah daerah adalah Yayasan Asy’Syafi’iyah Kecamatan Kusan Hulu, Yayasan Pendidikan Islam Rahmad Illahi Kecamatan Simpang Empat, dan Yayasan Al Mubtadiul Falah Kecamatan Mantewe.

Sementara untuk lembaga pendidikan yang sudah mengajukan proposal permohonan bantuan bibit adalah SDN Sido Mulyo, dan SMP Negeri 5 Kecamatan Mantewe. Pada kegiatan lanjutan dari program bantuan bibit kelapa sawit ini, pemerintah daerah akan melakukan pendataan kembali di lahan seluas 20 haktare yang berada di dua desa yakni lahan di Desa Banjar Sari Kecamatan Angsana dan Desa Guntung Kecamatan Kusan Hulu.

Untuk diketahui, hingga saat ini total luasan areal perkebunan kelapa sawit di Tanbu mencapai sekitar 30.400 hektare, dan 21.000 hektare untuk pengembangan perkebunan. Luasan itu sudah termasuk yang dikelola oleh perusahaan dengan pola plasma.

Selain anggaran bantuan bibit yang bersumber dari APBD Perubahan 2012, pemerintah daerah juga mendapat dana pendamping dari Pemprov Kalsel berupa pupuk dan herbisida untuk pengembangan perkebunan karet seluas 80 haktare. (rel/hum)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.