SUAMI BUPATI DAN SEKDA DEMAK AKHIRNYA BISA HADIR DAN BUKA PAGELARAN WAYANG KULIT PUNCAK ACARA SEDEKAH BUMI DAN LAUT DESA PURWOREJO, BONANG, RIBUAN WARGA LEGA

Jatengtime.com-Demak-dr.M Zaky Ma’ardi, suami bupati dr.Eisti’anah, SE (Mbak Esti) dan Sekda Demak Sugiharto,ST.MT, Kamis (15/05/2025) malam akhirnya bisa hadir dan membuka acara Pagelaran Wayang Kulit yang menjadi puncak acara Sedekah Bumi dan laut Desa Purworejo, Kecamatan Bonang membuat kecewa ribuan warga yang sudah menunggu hampir 1 jam, di lapangan Sukolilo tempat pagelaran wayang kulit.

Pagelaran Wayang Kulit dalam rangka sedekah bumi di desa yang mayoritas warganya bermatapencaharian sebagai nelayan pesisir pantai utara Demak ini kecewa karena gagal bertemu idolanya. Warga tidak bisa ketemu idolanya hanya bisa wakili Camat Bonang Sigit Raharjo, jajaran Forkopimcam lainya dan Kepala Desa tetangga.

Kekecewaan warga terobati, Bupati Demak dan Sekda Demak yang oleh warga diketahui akan hadir di pagelaran Wayang Kulit, namun ternyata 2 tokoh pemimpin Kota Wali ini ada acara keluarga mendadak, keluarga besar bupati dr.Eisti’anah, SE mengadakan houl ayahandanya jelang keberangkatan ibadah haji. Namun dr.M Zaky Ma’ardi berkenan hadir menggantikan Mbak Esti.

Demikian juga Sekda Demak dirumah pribadinya mengadakan houl ibundanya, namun demi untuk menghormati rakyatnya, Sekda berkenan hadir walau sedikit terlambat tiba di lokasi.

Kehadiran 2 tokoh Kota Wali ini membuat Kades Purworejo Rifqi Salafudin, S.Pd, ribuan penonton dan segenap panitia lega karena sebelumnya ada kabar tidak bisa hadir.

Kades Purworejo Rifqi Salafudin, S.Pd dalam sambutanya mengucapkan rasa terima kasih kepada seluruh penonton, warga desa, segenap panitia dan kehadiran suaminya Mbak esti dan Sekda Demak.

“ Pertama saya ucapkan syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang diberikan kepada seluruh warga Purworejo selama ini…” kata Rifqi.

“ Saya ucapkan terimakasih juga kepada seluruh penonton dan warga desa Purworejo, teri kasih juga kepada segenap panitia yang sejak awal, siang dan malam mempersiapkan acara ini hingga berjalan sukses…” ujarnya.

“ Juga yang membuat saya tadi deg-degan dapat kabar bupati dan pak Sekda gak bisa rawuh, namun Alhamdulillah bupati diwakili suami dan pak Sekda bisa hadi dan ikut menikmati pagelaran wayang kulit dengan tema do’a dan budaya yang dimeriahkan Abah Kirun dan dalang Hadi Purwito dari Grobogan. Sungguh tadi saya deg-degan lho jika 2 idola kami warga pesisir gak bisa hadir…” pungkasnya.

Terpisah, Sekda Demak menyatakan bahwa dalam keadaan apapun pemimpin-pemimpin negara akan hadir ditengah masyarakat walaupun berbarengan dengan kepentingan pribadi.

“ Kahadiran suami dari Bupati Demak dan saya adalah salah satu bukti bahwa kami sebagai pemimpin tap sebenarnya abdi masyarakat dalam situasi apapun hadir ditengah-tengah masyarakat. Ya memang agak terlambat dan kami mohon ma’af karena kami sedang ada kegiatan keluarga berbarengan dengan kegiatan syukuran yang dilakukan masyarakat…” kata Sekda.

Pagi sebelumnya, tradisi Apitan Sedekah Bumi dan Sedekah Laut sebagai bentuk rasa syukur kepada Sang Pencipta atas limpahan rezeki dan kelestarian alam telah dihadiri Wakil Bupati Demak M Badaruddin, MPd (Gus Bad).

Kepada awak media Gus Bad memberikan apresiasi kepada seluruh perangkat dan warga Desa Purworejo yang masih nguri-nguri budaya jawa yang luhur.

“ Sedekah Bumi dan Laut ini bukan hanya tradisi, tetapi warisan budaya yang harus terus dikembangkan dan diperkenalkan kepada generasi muda. Mari kita jaga, lestarikan, dan banggakan budaya kita sendiri. Semoga masyarakat Purworejo dan sekitarnya senantiasa diberi keberkahan, rezeki melimpah, serta tetap rukun dan kompak…” kata Gus Bad.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses