Jatengtime.com-Demak-Bupati Demak dr.Eistianah,SE (Mbak Esti) dalam sambutanya didepan ribuan masyarakat warga yang menyaksikan Festival Megengan dan Kirab Budaya yang digelar Dinas Pariwisata Kabupaten Demak menjelang H-1 Ramadhan 1446 H, Jum’at (28/02/25) menyatakan bahwa Festival ‘Megengan’ adalah salah satu bentuk nguri-nguri budaya yang diadakan jelang memasuk bulan Ramadhan.
“ Festival Megengan ini selalu kita adakan jelang memasuki bulan suci ramadhan. Megengan akan terus kita adakan supaya tidak lekang oleh waktu dan anak cucu kita bisa tetap menikmati baik prosesi maupun segala yang ada dalam megengan…” Kata Mbak Esti.
Bupati perempuan yang dilantik Presiden Prabowo Subianto dan usai mengikuti kegiatan retret di Akmil Tidar Magelang ini juga mengajak kepada seluruh masyarakat Demak yang mengunjungi festival ini agar selalu menjaga kebersihan.
“ Saya minta kepada seluruh pengunjung yang siang hingga sore ini menikmati festival Megengan, kalau sampun jajan jangan buang sampah sembarangan njih. Kalau kotanya bersih, tentu kita akan sehat semuanya…” pungkas bupati yang berlatar belakang seorang dokter.
Kirab budaya yang sudah berlangsung puluhan bahkan ratusan tahun ini dipusatkan di depan Masjid Agung Demak dihadir unsur Forkopimda, Kadinparta, forkopimcam dan tamu undangan lainya melibatkan ratusan peserta start dengan berjalan kaki melalui rute depan Dinas Pariwisata-Alun Alun Demak-Telkom-panggung kehormatan depan TIC-depan Masjid Agung Demak dan berakhir di Kauman Demak.
Kepala Dinas Pariwisata Dra.Endah Cahyarini,MM memaparkan festival Megengan tahun ini sengaja dipersembahkan untuk warga Demak untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1446 H sekaligus untuk memperingati Hari Jadi Kabupaten Demak ke 522 Tahun yang jatuh pada tanggal 28 Maret 2025 nanti.
“ Megengan tahun ini sengaja kita persembahkan untuk warga Demak untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1446 H. Dan sekaligus untuk memperingati Hari Jadi Kabupaten Demak ke 522 Tahun yang jatuh pada tanggal 28 Maret 2025 nanti…” kata Endah.
” Event ini sengaja kita buat konsep berbeda dari tahun sebelumnya. Tahun ini kita tampilkan gunungan sate keong, masakan legendaris dan khas Megengan Demak dari masa kemasa dan ada penampilan dari ibu ibu penjual minuman jamu coro juga khas Demak…” ujarnya.
Megegengan tahun ini masyarakat Demak dimanjakan dengan penampilan Tari Kolosal Suko-Suko Megengan, Tari Ancak-Ancak Megengan, Prajurit Patiunus dan Pandanarum, Flashmoob Anti Bullying, Marchingband, Tari Kreasi, Campursari, Rebana, Barongan, Angklung, Kentrung, festival kuliner hingga mainan anak yang berada dialun-alun hingga pinggil jalan komplek Pecinan.