Jatengtime.com-Demak-Fakta terbaru, ternyata mayat perempuan muda bertattoo yang menggegerkan Kota Wali asal Ambarawa, baru berumur 15 tahunan pamit dari rumah ikut sholawatan bersama teman FB (Facebook).
Fakta tersebut disampaikan ayah korban, Kuswanto (49) warga Desa Ngampen, Ambarawa, Kabupaten Semarang kepada wartawan saat mendatangi kamar jenazah RSUD Suka, Kamis (18/7/2024) membenarkan bahwa jenazah tersebut adalah anak kandungnya berinsial AS berdasarkan ciri-ciri terdapat tattoo di dada kiri dan lengan kanan serta kutil ditangan kiri.
AS terakhir kali sekitar 1,5 bulan yang lalu berpamitan akan menghadiri acara sholawatan bersama teman Fb-nya.
“ Kami semua sangat sedih, anak saya 1,5 bulan yang lalu pergi dari rumah pamit menghadiri sholawatan bersama temannya yang dikenal lewat Facebook. Trus tidak ada kabarnya, akhirnya saya mendapat informasi dari Kapolsek Ambarawa pada pukul 10.00 WIB tadi kemudian saya cek…ternyata benar ini anak saya…” kata Kuswanto sangat sedih.
AS juga diketahui anak putus sekolah kelas 2 SMP, kabar penemuan mayat di Demak ternyata adalah anaknya membuat Kuswanto sekeluarga terpukul dan berharap agar para pelaku yang menyebabkan anaknya meninggal dunia segera ditangkap dan diadili sesuai perbuatanya.
Kasat Reskrim Polres Demak, AKP Winardi, mengungkapkan keberhasilan ungkap identitas korban setelah mengunggah ciri-ciri mayat itu tersebut di media sosial.
Peran netizen hingga pemerhati medsos sangat membantu hingga kurang dari 12 jam Polres Demak menerima laporan yang terindikasi mengarah pada identitas korban. Upaya jajaran Polres Demak melakukan penelusuran identitas korban berhasil.
“ Setelah menerima laporan dari Polsek setempat, Satreskrim Demak langsung melakukan penyelidikan dan mengidentifikasi korban inisial AS, usia 15 tahun, berasal dari Desa Ngampen, Ambarawa, Kabupaten Semarang…” kata Winardi.
Winardi menegaskan bahwa sejak pertama korban ditemukan pihaknya intensif untuk mengungkap kasusnya dan saat ini jajaran Polres Demak terus melakukan pengejaran terhadap pelaku pembunuhan sadis tersebut. Winardi juga meminta agar masyarakat untuk bersabar agar kasus ini segera terungkap.
Diketahui korban pertama kali ditemukan saksi Fitriah (50), pada Rabu (17/7/2024) dibawah pohon pisang di bantaran Sungai Tuntang, (Dekat jembatan Sindon) Dusun Sindon RT 01/06 Desa Trimulyo Kecamatan Guntur Kabupaten Demak dalam kondisi tengkurap.
Hasil olah TKP, jenazah perempuan ini saat ditemukan dalam keadaan memprihatinkan dan tidak ditemukan identitas, dengan ciri-ciri awal :
– Rambut hitam lurus sebahu.
– Kulit sawo matang, berbadan ramping, cat kuku (kutek) di semua jari tangan dan kaki warna hitam.
– Tinggi sekitar 150 cm.
– Umur sekitar 20 tahun.
– Terdapat tattoo di dada (atas payudara) samar terlihat tertulis ‘Angra’ dan tatttoo dilengan kanan bergambar mirip kartun.
– Hanya mengenakan celana dalam warna merah muda dan kutang warna hitam.
– Di lehernya masih memakai kalung emas putih.
Petugas awalnya sempat kesulitan mengungkap identitas korban karena sangat minim petunjuk dan barang bukti yang mendukung.
Upaya tim Inafis (Indonesia Automatic Fingerprint Identification System) menggunakan alat identifikasi sidik jari yang terintegrasi dengan basis data e-KTP yang bernama MAMBIS (Mobile Automatic Multi Biometric Identification System) juga gagal mendapatkan hasil.
Hingga akirnya petugas membuat sebuah informasi penemuan mayat korban dengan ciri-ciri fisik yang didapat dari olah TKP hingga outopsi. Kepastian identitas korban baru didapat dari pengakuan ayah korban.