Jt.com-Jakarta-Geger beredar Vaksin palsu dan ditangkapnya sang pembuat vaksin Hidayat Taufiqurahman dan Rita Agustina oleh Polda Metro Jaya tak pelak membuat masyarakat panik terutama ibu-ibu yang mempunyai balita yang seharusnya membutuhkan vaksin untuk kekebalan tubuh anaknya.
Guna menyikapi hal ini vaksinolog dr Dirga Sakti Rambe, M.Sc-VPCD di Jakarta, Minggu (26/6/2016) kepada wartawan memberikan beberapa informasi yang sangat berguna akibat dampak vaksin palsu.
Ahli vaksin lulusan University of Siena, Italia ini membagikan saran bahwa pemberian vaksin palsu pada bayi akan memiliki 2 dampak negatif.
“Biasanya ada dua dampak negatif terkait vaksin palsu, yang pertama berupa dampak keamanan vaksin palsu tersebut bagi balita yang di vaksin yang dikarenakan proses pembuatan vaksin palsu tidak steril, bisa tercemar virus, bakteri dan lain. Yang kedua adalah dampak imun atau kekebalan, yaitu balita yang diberi vaksin palsu tentu tidak memiliki daya imun atau kekebalan, dan sekarang bahan baku vaksin palsu masih diteliti secara serius di Puslabfor Polri dan Badan POM…” kata dr. Dirga.
Dirga menegaskan bahwa kemungkinan akibat vaksin palsu jangka pendek yang kemungkinan dapat terjadi adalah terjadi infeksi pada balita yang di vaksin.
“Infeksi akibat vaksin palsu bisa bersifat ringan namun bisa juga terjadi infeksi sistemik. Infeksi berat dengan ciri-ciri terjadi demam tinggi, laju denyut nadi meningkat, laju pernapasan meningkat, leukosit meningkat, balita menjadi sulit makan dan minum hingga mengakibatkan terjadinya penurunan kesadaran…” kata dr. Dirga.
Dampak jangka pendek akibat vaksin palsu ditegaskan dr. Dirga dapat terjadi dalam dua minggu pertama setelah vaksinasi. dan balita segera di periksakan ke dokter terdekat atau Rumah Sakit. Namun dampak yang bersifat jangka panjangnya sampai saat ini belum bisa dipastikan, karena masih menunggu hasil penelitian dan analisis yang masih berjalan di Puslabfor Polri dan Badan POM mengenai bahan baku atau kandungan senyawa jenis apa yang ada di dalam vaksin palsu tersebut.
Kemudian dampak kedua selain dampak keamanan adalah dampak kekebalan tubuh ( imun ) terhadap balita.
“Vaksinasi bertujuan menbuat kekebalan dalam tubuh balita sebelum sakit, jika seorang balita mendapatkan vaksin palsu tentu tujuan vaksinasi tidak tercapai, kekebalan tubuh yang diharapkan tadi tidak pernah ada….” imbuhnya.