Balikpapan-Layaknya sebuah Film dalam sebuah skenario, penyakit sosial yang bisa menghancurkan sebuah Negara, pelan tapi pasti mulai di lawan. Saatnya Indonesia berbenah dalam bidang sosial untuk berbenah diri menjadi negara yang kuat dan bermartabat.
Pelacuran dan narkoba adalah 2 hal yang saling terkait dan harus segera di bersihkan dari Indonesia. Presiden Jokowi telah menyatakan perang melawan Narkoba. Penutupan lokalisasi ternyata juga mulai gencar di lakukan.
Diawali penutupan lokalisasi terbesar se-Asean gang Dolly Surabaya, Rabu (18/16/2014) oleh walikota Tri Rismaharini yang terkenal dengan semangatnya ”kalau saya mati, iklaskan” …kata pamitan Bu Risma kepada keluarganya karena ada acaman akan di bunuh kalau jadi menutup Dolly.
Disusul Jepara, Jawa Tengah lokalisasi yang berkedok wisata karaoke di Pungkruk Kamis (15/10/2015) oleh Bupati H. Marjuki di ratakan dengan tanah walau sempat ada perlawanan dari pemilik lokalisasi.
Kemudian yang baru gencar di beritakan lokalisasi fenomenal Kalijodo Jakarta di babat habis oleh Gubernur DKI Ahok hari ini, Senin (29/2/2016) dan juga sempat mendapat perlawanan sengit dari pemilik lokalisasi.
Bupati Kutai Kartanegara-Kaltim, Rita Widyasari ternyata tidak mau kalah dengan sejawatnya pemimpin-pemimpin daerah untuk memarangi pelacuran. Rita berambisi menutup 12 lokasi lokalisasi prostitusi yang berada di 11 kecamatan, di kabupaten yang dia pimpin.
Rita beranggapan penutupan itu sejalan keinginan pemerintah, sebagaimana disampaikan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dalam kunjungan kerjanya ke lokalisasi Kilo 10, desa Beringin Jaya kecamatan Loa Janan Kutai Kartanegara, Sabtu (27/2/2016).
Tahap pertama, penutupan lokalisasi Kilo 10 yang berada di kilometer 10 jalan poros Samarinda-Balikpapan.
“Sosialisasi penutupan lokalisasi kita lakukan dalam sepekan kedepan. Rencana saya, semua lokalisasi akan saya tutup. Sebanyak 12 lokalisasi…. ” kata Rita Widyasari kepada media, Sabtu malam (27/2/2016).
Informasi yang di terima jt seperti yang di lansir Kementerian sosial yang dipimpin Khofifah Indar Parawansa, lokalisasi prostitusi di Kalimantan Timur adalah terbesar se Indonesia dengan lebih dari 4 ribu PSK yang tersebar di bebrapa kabupaten dan Kota.
Penutupan lokalisasi ini juga sebagai target pemerintah mewujudkan Indonesia bebas lokalisasi prostitusi pada tahun 2019 mendatang, dan di harapkan semua daerah akan menutup semua lokalisasi pelacuran. (jt-jakarta)
