Jatengtime.com-Bupati Demak dr.Eisti’anah, SE di aula Kecamatan Karanganyar, Rabu (9/4/2025) secara simbolis menerima bantuan CSR berupa 2500 lampu Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJTUTS/ Solar Cell) kerja bareng antara PT 99 Cahaya dan LPPFBDH (Lembaga Pengelola Proyek Forum Budaya Dunia Heritage).
Didampingi Sekda Akhmad Sugiharto dan pejabat OPD terkait beserta kades atau perangkat desa penerima manfaat lampu tenaga surya se kecamatan Karanganyar, Bupati Demak yang dikenal dengan panggilan Mbak Esti menyampaikan rasa terima kasih Pemkab Demak kepada PT 99 Cahaya dan LPPFBDH.
“ Atas nama Pemkab Demak, kamu mengucapkan terima kasih kepada PT 99 Cahaya dan LPPFBDH. Bantuan CSR ini sangat bermanfaat bagi masyarakat Kabupaten Demak, khususnya di desa desa yang kurang penerangan…” kata Mbak Esti.
“ Skema kerjasama hibah ini sekaligus membantu dalam upaya efesiensi anggaran, namun pembangunan tidak boleh berhenti yang saat ini masih terus dilakukan Pemkab Demak…” ujarnya.
“ Saya sedih ketika dapat laporan ada kecelakaan atau tindak kriminal karena faktor penerangan jalan yang minim. Dengan adanya lampu penerangan tenaga surya ini, saya diharapkan dapat menerangi jalan jalan yang masih gelap, rawan kecelakaan, maupun rawan kriminalitas di Kabupaten Demak…” ungkapnya.
Mbak Esti titip pesan agar setelah lampu-lampu ini terpasang, agar semua pihak bersama-sama merawat dan menjaga dari tangan-tangan jahil tidak bertanggung jawab agar dapat berfungsi lama.
“ Usai lampu penerangan jalan ini terpasang, saya minta kerjasama semua pihak agar bersama-sama merawat dan menjaga agar lampu-lampu ini dapat bermanfaat kepada masyarakat, berumur lama…” pungkasnya.
Direktur PT 99 Cahaya, Teguh Pramono menyatakan untuk jalan-jalan prioritas (gelap rawan kecelakaan dan kriminalitas) se Kabupaten Demak mendapatkan 2500 lampu PJTUTS/ Solar Cell berkekuatan 200 watt per titik lampu, berikut kontruksi pondasi beton bertulang dan tiang penyangga lampu dari besi anti karat.
“ Alhamdulillah Kabupaten Demak mendapat kepercayaan 2500 titik lampu PJTUTS/ Solar Cell yang masing-masing berkekuatan 200 watt berikut pondasi beton bertulang dan tiang lampu besi anti karat…” kata Teguh.
“ Untuk saat ini sudah terpasang dan langsung bisa dinikmati warga di desa-desa se Kecamatan Karanganyar sejumlah 500 titik dan akan terus dilakukan pemasangan…” ujarnya.
“ Jenis lampu ini memang berbeda, karena tidak menggunakan batery kering mahal yang biasanya jadi incaran para pencuri atau orang yang tidak bertanggung jawab. Modelnya sederhana, bagian atas panel surya (Solar Cell) untuk menyerap sinar matahari, dibawahnya kontruksi lampu LED berikut penyimpanan arus DC 200 watt…” ungkapnya.
“ Konsep lampu PJTUTS/ Solar Cell tergolong dengan tehnologi terbaru yang berinteraksi dengan GPS sehingga ketika dicek akan langsung dapat diketahui titik pasangnyanya ada di mana saja, benar ada atau tidak, menyala atau rusak. 2500 titik lampu Kami targetkan maksimal awal bulan Mei 2500 lampu sudah terpasang semua di seluruh desa se Kabupaten Demak…” pungkasnya.
Ketua Lembaga Pengelola Proyek Forum Budaya Dunia Heritage (LPPFBDH), Ari Kuntadi, mengatakan dengan hibah penerangan jalan ini diharapkan dapat mengurangi penggunaan beban belanja daerah untuk bayar tagihan listrik PJU dari PLN, dengan energi murah terbarukan.
“ CSR hibah penerangan jalan ini diharapkan dapat mengurangi penggunaan beban belanja daerah (efisiensi anggaran) dengan energi murah terbarukan seperti sinar matahari. Kedepan kami berharap, seluruh lampu penerangan dapat memanfaatkan tenaga surya menjadi energi yang bermanfaat…” kata Ari.
Ari menambahkan skema CSR PJU ini pihaknya melakukan kolaborasi kerjasama dengan 9 Kementrian.
“ Untuk hibah lampu penerangan ini, kami telah berkoordinasi dengan 9 kementrian. Antara lain, Kementrian Sosial, Kementrian Desa, Kementrian Dalam Negeri, Kementrian Perhubungan, PU, ESDM, BUMN, Kementrian Keuangan, dan Kementrian Lingkungan Hidup…” imbuhnya.
Ari berharap, selain menjadi sarana efisiensi anggaran, PJU-TS dapat mengurangi kecelakaan lalu lintas, menambah kelancaran lalu lintas, pengembangan ekonomi kreatif, dukungan terhadap belajar mengajar yang ada kegiatan pada malam hari terbantu ketika jalan terang.
“ Dengan lampu jalan murah energi ini kami berharap dapat mengurangi pengeluaran biaya listrik. Sehingga dapat mengifesiensi anggaran belanja daerah, dan manfaatnya dinikmati seluruh masyarakat…” pungkasnya.