FAKTA BARU PEMBUNUHAN JURNALIS JUWITA, PELAKU CALON SUAMI KORBAN, DIDUGA DIPERKOSA SEBELUM DIBUNUH

Jatengtime.com-Banjarmasin-Kasus pembunuhan terhadap Juwita (22), jurnalis perempuan media online Newsway.co.id yang terjadi pada hari Sabtu, 22 Maret 2025, di Banjarbaru, Kalimantan Selatan makin ditemukan titik terang.

Fakta baru ditemukan pembunuhan terhadap jurnalis Juwita, pelaku ternyata calon suami korban, dari cairan sperma yang ditemukan disekitar kemaluan korban, diduga korban diperkosa sebelum dibunuh.

Awalnya Polisi mengalami sedikit kesulitan mengungkap kasus ini yang minum alat bukti (HP dan dompet korban hilang), kemudian Polisi berhasil mendapatkan laptop milik korban, diperiksa untuk mencari petunjuk.

Ternyata di dalam laptop tersebut, Polisi menemukan chat korban dengan kekasihnya yang merupakan anggota TNI AL bernama Jumran. Isi chat tersebut terdapat permintaan pelaku kepada korban yang meminta datang menemuinya beserta arah jalan (TKP). Diduga setelah itulah korban diserang hingga meninggal dunia.

Polisi yang mendapati fakta tersebut langsung berkoordinasi dengan Lanal Balikpapan tempat Jumran bertugas, dan Jumran akhirnya ditahan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Kepada penyidik di Markas Komando Polisi Militer Lanal Banjarmasin, pada Sabtu, 29 Maret 2025, J mengakui telah menghabisi korban di dalam mobil dan J langsung ditahan.

TNI AL benarkan pelaku adalah anggotanya, menyatakan berduka dan meminta maaf kepada keluarga korban serta berjanji akan menghukum dengan setimpal.

Komandan Polisi Militer Lanal Balikpapan Mayor Laut (PM) Ronald L Ganap, dalam konferensi pers, Rabu, 26 Maret 2025 lalu membenarkan peristiwa pembunuhan tersebut yang dilakukan anggotanya berinisial J dan sudah membawa ke Banjarmasin untuk melanjutkan pengusutan perkara. Pihak POM AL juga sedang mengumpulkan bukti-bukti untuk memproses perkara tersebut.

“ Benar, pembunuhan dilakukan oknum TNI AL pangkat kelasi Satu berinisial J terhadap saudari Juwita. Kami memastikan bahwa proses hukum akan berjalan transparan sesuai dengan aturan yang berlaku…” kata Ronald.

Atas nama TNI AL Ronald mengucapkan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban, memohon ma’af atas kejadian yang melibatkan satu anggotanya dan akan memberikan hukuman setimpal kepada pelaku.

“ Atas nama TNI AL kami  mengucapkan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban, memohon ma’af atas kejadian yang melibatkan satu anggota kami dan kami pastikan jika terbukti bersalah, tersangka akan menerima sanksi serta hukuman yang setimpal sesuai hukum yang berlaku…” janji Ronald.

Keluarga korban mengucapkan terima kasih kepada penyidik TNI AL yang telah bekerja profesional dan transparan, menetapkan Jumran sebagai pelaku dan sudah dibawa ke Markas Lanal Banjarmasin dari Lanal Balikpapan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Keluarga korban ucapkan terim kasih kepada Polri dan TNI AL.

Usai ditemukan titik terang, diproses dan pelaku ditahan, keluarga korban mengucapkan terima kasih kepada penyidik Polri dan TNI AL yang telah bekerja profesional dan transparan. Pelaku kini sudah dibawa ke Markas Lanal Banjarmasin dari Lanal Balikpapan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Ditemukan cairan sperma di sekitar kemaluan korban.

Pazi menyebut dari keterangan dokter forensik, ditemukan cairan sperma di sekitar kemaluan korban. Artinya mengarah kepada tindak perkosaan sebelum dibunuh.

 “ Jadi (keterangan dokter forensik ditemukan cairan sperma) ada dugaan kekerasan seksual yang dialami korban ini, kami menduga sih itu terjadi pemerkosaan. Hal ini memunculkan pertanyaan asal-usul sperma tersebut, sehingga pihak keluarga mengusulkan untuk tes DNA guna memastikan pemilik sperma itu. Tes DNA ini penting untuk memperjelas siapa yang bertanggung jawab atas peristiwa ini…” sebutnya.

Tes DNA atas cairan sperma itu bisa dilakukan difasilitas forensik di Kota Surabaya dan Jakarta, hingga keluarga korban berharap langkah-langkah tersebut dapat mempercepat penyidikan dan kejelasan dalam mengungkap fakta di balik kasus ini.

Atas nama keluarga korban, Pazri meminta penyidik dapat menyelidiki lebih komprehensif dengan fokus pada beberapa petunjuk baru yang diberikan keluarga korban. Salah satu usulan keluarga adalah pemeriksaan kembali rekaman CCTV yang mencatat rute perjalanan korban, tempat penitipan motor dan kondisi tempat kejadian perkara untuk mendapatkan informasi lengkap kronologi kejadian.

Pelaku adalah calon suami korban.

Pazri menyebut bahwa pelaku adalah calon suami korban yang telah saling kenal sejak September 2024 dan dibenarkan Teny Ariana, jurnalis sahabat Juwita yang sering dipanggil Juju.

Kepada Teny, Juju mengaku bahwa Jumran seorang prajurit TNI AL adalah tunanganya dan akan menikah pada Mei 2025.

“ Untuk menikah dengan TNI AL iya, dia sudah melangsungkan prosesi lamaran dan rencana menikah di bulan Mei nanti…” ujarnya.

Teny juga mengakui bahwa Juju pernah curhat terkait hubungan asmaranya dengan calon suaminya yang punya sikap kurang baik dan agak temperamen.

“ Yang saya bisa sampaikan, Juju itu pernah curhat kondisi komunikasi dia dengan calon suaminya kurang baik dan agak tempramen…” ungkapnya.

Kategori pembunuhan berencana.

Pazri menambahkan dari pemeriksaan dan hasil autopsi bahwa korban ditemukan fakta bahwa Jumran melakukan pembunuhan berencana terhadap Juwita sendirian dengan telah menyiapkan skenario, eksekusi pembunuhan di dalam mobil, pembelian tiket pesawat atas nama orang lain dan memusnahkan KTP pelaku.

“ Pelaku (membunuh korban) sendiri, ada sewa mobil, di dalam mobil eksekusinya. Kenapa berencana..? Karena dalam hal eksekusinya, dia berangkat beli tiket pesawat dengan nama orang lain, KTP dihancur-hancur. Hasil autopsi terang benderang dia (Juwita) dibunuh…” imbuh Pazri.

Diketahui, Juwita ditemukan tergeletak di tepi jalan kawasan Gunung Kupang, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, pada Sabtu sore, 22 Maret 2025, diduga korban meninggal akibat kecelakaan tunggal dengan sejumlah luka-luka yang mencurigakan.

Kemudian dari oleh TKP yang dilakukan Polisi ditemukan fakta-fakta antara lain dompet dan ponsel korban hilang, tapi sepeda motor korban masih tergeletak di lokasi kejadian, hingga timbul kecurigaan Polisi bahwa korban meninggal karena dibunuh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses