Jatengtime.com-Demak-Untuk memenuhi kebutuhan makan warga terdampak banjir 3 kali sehari Sekda Demak, Akhmad Sugiharto, ST.MT, Selasa (11/2.2025) menjelaskan, Pemkab pastikan proses memasak (di dapur umum, Dinsos, PMI dan Posko Prampelan) untuk korban banjir sehat dan siap konsumsi.
Kabar terbaru, warga yang mengungsi di Posko banjir Desa Prampelan Sayung sudah pulang ke rumah masing-masing, dapur umum dari BPBD praktis berhenti memasak untuk warga.
” Alhamdulillah hari ini pengungsi yang berada di pos pengungsian Desa Prampelan sudah pulang semua, pelayanan dapur umum untuk sementara kita hentikan dulu, tapi pelayanan kesehatan masih terus berjalan…” kata Sekda.
Sekda yang juga menjabat Ketua PMI Kabupaten Demak ini sering terlihat datang ke dapur umum untuk memastikan proses memasak benar-benar sesuai yang diharapkan. Sesekali Sekda menyemangati relawan dapur umum dengan bincang santai penuh keakraban.
Proses memasak mulai pemilihan bahan, mencuci, mengolah, memasak hingga proses penyajian dalam kemasan (bungkus) dilakukan relawan dari berbagai OPD dengan pengawasan ketat ahli kesehatan gizi.
Relawan yang bertugas membungkus makanan wajib memakai masker dan sarung tangan plastik habis pakai. Bahkan usai meracik sayur, bumbu dan lauk pauk, semua sampah langsung dibersihkan kemudian diangkut ke TPS.
“ Metode memasak dapur umum untuk warga terdampak memang kami lakukan dengan pengawasan ketat dari ahli kesehatan gizi. Relawan baik dari warga atau perwakilan OPD wajib memakai masker dan sarung tangan plastik habis pakai…” kata Sekda.
“ Kemudian habis bantu meracik sayur atau mengupas bawang, lombok dan bumbu lainya, semua personil yang bertugas tanpa diperintah sudah bersih-bersih lokasi, sampah dikumpulkan dalam kantong plastik, kemudian relawan inti langsung bertugas mengangkut kantong-kantong sampah ke TPS…” ujarnya.
Makanan untuk korban banjir sehat dan siap konsumsi juga harus diterima warga dalam keadaan hangat, namun ada kalanya karena jangkauan dari dapur umum ke lokasi atau desa terdampak, sedikit terlambat dikarenakan ada kemacetan lalu lintas.
“ Iya benar, kendala kita termasuk dalam proses dristribusi, pengiriman nasi bungkus ada keterlambatan karena ada kemacetan jalur Demak-Semarang. Pemkab dan seluruh jajaran terkait mohon ma’af jika terjadi nasi bungkus yang diterima warga agak terlambat, namun kami pastikan nasi bungkus diterima masih dalam keadaan hangat…” pungkasnya.