SEKDA DEMAK MALAM-MALAM KELILING MONITOR DAN MITIGASI BENCANA SERTA DENGAR LANGSUNG KELUHAN WARGA

Jatengtime.com-Cuaca ekstrim yang terjadi pada awal tahun ini mengakibatkan terjadi berbagai bencana alam di berbagai daerah, membuat Sekda Demak Akhmad Sugiharto,ST.MT, Senin (3/2/2025) kembali melakukan gebrakan malam-malam keliling memonitoring dan mitigasi bencana serta mendengar langsung keluhan warga.

Hanya bercelana pendek, kaos oblong dan sandal karet, pukul 18.00 WIB Sekda yang hanya ditemani jatengtime dengan menggunakan kendaraan pelat hitam memulai perjalanan menuju desa-desa yang berisiko bencana yang disebabkan tanggul kritis dan rob.

Dimulai dari dari wilayah Kecamatan Bonang, Wedung, Mijen, Karanganyar, Dempet, wilayah perbatasan Demak-Grobogan, Kebonagung, Karangawen, Sayung, Karangtengah  dan kembali pulang, Selasa (4/3/2025) sekitar pukul 02.00 WIB.

“ Sebenarnya kegiatan seperti ini sudah sering saya lakukan sejak masih di DinPUTARU, hanya monitoring bencana mendengar langsung keluhan dan aspirasi warga saja. Adem rasanya ketika bisa jagong dengan warga…” kata Sekda.

Di sela-sela perjalanan, ada kejadian unik, Sekda minta berhenti diwarung kopi pinggir jalan sekedar membasahi tenggorokan, makan malam mengurangi kantuk. Di dalam warung kopi, warga tidak tahu kalau pria bercelana pendek, kaos oblong dan bersandal karet yang ikut nimbrung jagong adalah Sekda Demak.

Sesekali Sekda bertanya terkait bencana dan keluh kesah warga dengan pelayanan pemkab termasuk isu-isu yang sedang viral baik kondisi jalan maupun kelangkaan LPG 3 kg. Terhitung 4 kali Sekda Demak mampir di warung kopi dalam perjalanan monitoring.

“ Tadi warga menyampaikan keluh kesah yang menurut saya sangat wajar, polos dan interaktif. Nantinya akan menjadi bahan pertimbangan Pemkab dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Termasuk bahan pertimbangan terkait kondisi insfrastruktur dan kelangkaan LPG…” ujarnya.

“ Justru saya salut dan bangga sspirasi dari warga ini sangat polos langsung saya dengar sendiri. Mungkin mereka tadi tidak tahu kalau di pemerintahan saya adalah Sekda, warga tidak canggung, ewuh pekewuh ya. Saya maklum dengan bahasa mereka yang kecewa, marah dan ada juga yang mendukung serta puas dengan pelayanan pemerintah. Tidak ada bencana alam yang datang seperi orang mau hajatan, ada undanganya dulu, belum ada pemkab yang sukses melakukan upaya pasca bencana seperti sebelum terjadi bencana, semua ada kekurangan dan kelebihanya…” ungkapnya.

Seluruh relawan diminta tetap jaga kesehatan.

Ketika melewati posko pengungsian banjr di Desa Prampelan, Kecamatan Sayung, Sekda yang juga menjabat sebagai Ketua PMI Demak melihat langsung relawan dari BPBD masih siaga di depan posko walau sudah pukul 01.00 WIB. Sekda berpesan kepada bidang kebencanan OPD terkait agar seluruh relawan yang siaga bencana agar tetap menjaga kesehatan.

“ Jam segini para relawan masih belum tidur, itu karena tugas dan tanggung jawab sebagai relawan, namun demikian saya sangat berharap agar semua relawan untuk terus menjaga kesehatan. Tugas kita akan kebencanan selalu ada, dengan relawan sehat, maka dalam bertugas membantu kemanusiaan akan lebih prima…” pintanya.

Jumlah pengungsi di Balai Desa Prampelan Kecamatan Sayung 44 KK.

“ Tadi saya menerima laporan Dinsos sudah mengirim logistik berupa 50 kasur, 50 selimut, 20 kids wear dan 20 family kids ke pengungsian Desa Prampelan, saat ini jumlah pengungsi 44 KK atau 130 jiwa, Alhamdulillah semua dalam kondisi sehat, termasuk tanggul-tanggul yang kritis sudah aman…” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses