Jatengtime.com-Demak-Sekda, Akhmad Sugiharto,ST.MT dalam sambutanya mewakili bupati dr.Eisti’anah (Mbak Esti), mengajak seluruh eleman masyarakat untuk bersama, menggali, berinovasi dan menggembangkan potensi desa wisata diseluruh wilayah Kabupaten Demak.
Ajakan Mbak Esti tersebut disampaikan sekda dalam agenda acara Demak Expo, Jum’at (2/8/2024) malam di lapangan parkir Sport Center Demak Istimewa Demak, kerja bareng dengan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) dalam Sosialisasi Ketentuan Perundang-Undangan di bidang Cukai dengan tema ‘Gempur Rokok Ilegal’ yang dikemas apik dengan Festival Desa Wisata.
“ Saya sangat mengapresiasi atas penyelenggaraan sosialisasi gempur rokok ilegal yang dikemas dengan gaya unik, yaitu melalui festival desa wisata. Dengan kegiatan ini, saya berharap seluruh desa sekabupaten Demak tentunya dengan Pemkab untuk bersama-sama menggali, berinovasi dan menggembangkan potensi desa wisata…” pesan mbak Esti.
“ Dari sektor desa wisata ini, jika sudah berjalan diharapkan tiap desa akan mempunyai pendatan penghasilan tersendiri, tidak menutup kemungkinan akan menjadi desa mandiri untuk kesejahteraan seluruh masyarakatnya…” ujarnya.
“ Dari seluruh desa sekabupaten Demak, saya optimis mampu untuk menjadi destinasi desa wisata. Jenisnya bisa sama atau berbeda tergantung mana yang memang dinilai layak untuk dkembangkan. Seperti desa wisata alam, agrowisata, petik buah, penghasil spesies tanaman tertentu dan lain sebagainya…” pungkasnya.
Destinasi desa wisata penghasil bonsai
Yang tidak kalah menarik, Sekda Akhmad Sugiharto,ST.MT yang kebetulan juga menjabat sebagai Ketua PPBI (Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia) Cabang Demak ini pelan tapi pasti mempunyai progam spektakuler mengenalkan budidaya bonsai agar ada ditiap desa.
Alhasil dibawah kepemimpinya bonsai sudah merebak dibanyak desa dihampir seluruh wilayah kabupaten Demak. Sudah tidak terhitung pebonsai/ petani budidaya sudah meraup pundi-pundi rupiah untuk menambah penghasilan.
“ Pada saatnya nanti dari bonsai akan terbentuk sebuah desa destinasi wisata penghasil bonsai. Hasil dari usaha ini tidak hanya jual bonsai saja, banyak sumber penghasilan yang bisa diperoleh. Misalnya warga yang bisa membuat media tanam fermentasi dari kotoran hewan, kompos dari daun kering atau bisa juga membuat kompos dari sampah organik…” kata Sugiharto.
“ Anggota PPBI Demak sudah ada yang terkenal dan sukses membuat pot yang pemesanya dari luar kota bahkan luar pulau. Bahan dan bonsai jadi karya kita juga sudah banyak yang laku diborong kolektor dengan harga yang lumayan mahal…” ujarnya.
“ Kami para pebonsai juga gemar menanam setidaknya untuk penghias rumah agar hijau asri dan sejuk, hingga kami gemar menanam penghijauan…” ungkapnya.
Ketua PPBI yang koleksinya sudah melanglang buana di berbagai pameran dan kontes bonsai nasional ini bersama anggotanya menurut informasi akan menggelar pameran dan kontes bonsai lokal di lapangan sepak bola Dukuh Lerep desa Bumirejo Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak.
“ Iya benar, rencananya kami akan mengadakan pameran dan kontes bonsai lokal pada tanggal 21-28 Agustus 2024 ini dalam rangka memperingati HUT RI ke 79, memperebutkan Piala Bupati Demak. Terbuka untuk umum dan gratis. Monggo kalau mau melihat bonsai-bonsai kami baik dari Demak sendiri atau bonsai dari rekan-rekan luar daerah, atau mau belajar tentang seluk-beluk bonsai juga boleh…” pungkasnya.