KORBAN PEMBUNUHAN 3 OKNUM TNI SEMPAT TELPON IBUNYA MINTA UANG TEBUSAN Rp 50 JUTA

Jatengtime.com-Jakarta-Fauziah, ibu kandung Imam Masykur, korban penculikan dan pembunuhan yang dlakukan oleh 3 oknum TNI mengaku bahwa anaknya pada Sabtu (12/8/2023) silam sempat menelepon ibunya agar mengirim uang tebusan Rp 50 juta.

“ Anak saya telepon habis Magrib, minta tebus Rp50 juta, dia sudah ditangkap. Disuruh kirim duit dia, sudah dipukul keras…” kata Fauziah.

Kemudian telepon terputus, Fauziah menerima kiriman video Imam Masykur sedang dipukuli sambil berteriak minta ampun.

“ Mak…cepat-cepat kirim duit. Saya ditangkap. Minta uang Rp 50 juta. Nggak tahan lagi mak…sakit sekali ini dipukul…” kata menirukan suara Imam Masykur yang menahan sakit.

Fauziah lalu menjawab, saya bilang : “ Mau cari di mana duit…? Mak pinjam sama siapa-siapa sudah…”.

Fauziah juga meminta kepada para penculik, “ Jangan pukul lagi anak saya, saya usahakan kirim duit malam ini tapi saya nggak ada duit. Saya cari dulu duit, sebab kami orang miskin. Jangankan Rp 50 juta, seribu rupiah pun nggak ada duit…”.

Telepon keempat, adalah terakhir kali Fauziah masih mendengar anaknya masih hidup walai terdengar kritis, pelaku sempat mengancam.

“ Kalau ibu sayang anak, cepat-cepat kirim. Kalau tidak, anak ibu saya bunuh. Saya buang ke sungai…” kata pelaku.

Satu minggu kemudian, dengan bekal seadanya, Fauziah berangkat ke Jakarta. Rabu (23/8/2023) Fauziah mendapat kabar bahwa anaknya telah ditemukan meninggal dunia.

Diketahui Imam Masykur (25) yang bekerja sebagai penjaga toko kosmetik di Rempoa, Ciputat Timur, Kota Tangsel Tangerang Selatan, Banten, ditemukan warga Sungai Cibogo, Kampung Cibogo, Karawang Barat, Jawa Barat, sudah tidak bernyawa dengan tubuh penuh luka lebam.

Imam diduga diculik dan disiksa sampai meninggal dunia pada Sabtu (12/8/2023), sejauh ini motif terduga pelaku disebut-sebut adalah pemerasan.