Jatengtime.com-Malang-Buntut tragedi kerusuhan suporter usai menyaksikan pertandingan pekan ke-11 Liga 1 2022/2023 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya dalam stadion Kanjuruhan Malang, mencoreng dunia sepak bola Indonesia berbuntut panjang.
Kapolda ( Kepala Kepolisian Daerah ) Jawa Timur, Inspektur Jenderal Polisi, Nico Afinta menonaktifkan 9 anggota Brimob yang meliputi Komandan Batalyon ( Danyon ), Komandan Kompi ( Danki ) dan Komandan Pleton ( Danton ).
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo, pada saat konferensi pers di Malang, Jawa Timur menyatakan sesuai perintah Kapolri akibat tragedi kajuruhan pihaknya melakukan langkah penonaktifan anggota Brimob yang bertugas dilapangan pada waktu kejadian.
“ Kemudian sesuai dengan perintah bapak Kapolri, Kapolda Jatim melakukan penonaktifan jabatan Danyon, Danki dan Danton Brimob sebanyak 9 orang…” kata Dedi.
Ke 9 anggota Brimob yang menerima resiko tugas tersebut adalah :
-AKBP Agus Waluyo ( Danyon ).
-AKP Hasdarman ( Danki ).
-AKP Untung ( Danki ).
-AKP Danang ( Danton ).
-AKP Nanang ( Danton ).
-Aiptu Budi ( Danton ).
-Aiptu M Solihin ( Danton ).
-Aiptu M Samsul ( Danton ).
-Aiptu Ari Dwiyanto ( Danton ).
Tragedi Kanjuruhan Malang menyebabkan ratusan orang meninggal dunia. Versi kepolisian, 125 orang suporter Aremania meninggal dunia, 2 anggota Polisi yang bertugas meninggal dunia.
Berdasarkan data dari Dinkes Kabupaten Malang dan Dinkes Kota Malang yang bersifat fluktuatif hingga hari Minggu pukul 14.53 WIB, total jumlah meninggal dunia tercatat 131 orang, luka berat 31 orang, sementara luka ringan-sedang sebanyak 253 orang.
Para korban tersebar dan dirawat di 22 lokasi rumah sakit dan layanan kesehatan di wilayah kabupaten dan Kota Malang.