Jatengtime.com-Jakarta-Penyerahan bantuan secara simbolis untuk penanganan Covid-19 senilai Rp 2 triliun dari keluarga konglomerat (alm) Akidi Tio yang diwakili Heriyati (anak bungsu mendiang Akidi Tio) dan Prof Hardi Darmawan, dokter pribadi keluarga Akidi Tio pada hari Senin (26/7/2021) pagi di di Ruang Rekonfu Mapolda Sumsel ternyata ditemukan fakta suatu bentuk pembohongan publik.
Sumbangan dengan nilai fantastis 2 Trilyun yang yang sempat menghebohkan publik diterima Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) Irjen Eko Indra Heri yang juga dihadiri Gubernur Sumsel Herman Deru, Danrem Garuda Dempo (Gapo) Brigjen TNI Jauhari Agus Suraji, Kadinkes Provinsi Sumsel Lesty Nurainy serta para pejabat utama Polda Sumsel lainnya yang kesemuanya adalah pejabat penting negara.
Namun kemudian muncul berbagai kecurigaan terkait sumbangan tersebut hingga akhirnya Heriyanti diamankan langsung oleh Dir Intelkam Polda Sumsel, Kombes Pol Ratno Kuncoro ke Mapolda Sumsel Senin (2/8/2019) dan ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Sumsel.
Menggunakan batik biru dengan celana panjang hitam, Heriyanti tiba di Mapolda Sumsel pukul 12.59 WIB dan langsung digiring masuk ke ruang Dir Ditkrimum Polda Sumsel dengan pengawalan sejumlah petugas.
Heriyanti berusaha menghindari pertanyaan wartawan dengan terus berjalan cepat seraya menutupi wajahnya menggunakan tangan dan tanpa sepatah katapun keluar dari mulutnya.
Dir Ditreskrimum Polda Sumsel, Hisar Siallagan saat dikonfirmasi awak media enggan memberikan komentar terkait penjemputan dan status Heriyanti.
“ Ma’af rekan-rekan, (keterangan resminya) nanti saja ya…” kata Hisar.
Direktur Intel Polda Sumsel Kombes Pol Ratno Kuncoro didampingi Gubernur Sumsel Herman Deru saat menggelar konferensi pers di kantor Gubernur Sumsel, Senin (2/8/2021) mengisahkan Kapolda sejak awal menaruh curiga dengan jumlah bantuan yang fantastis, 2 trilyun apalagi di saat pandemi korona dan langsung berupaya menelusuri kebenarannya.
Akhirnya Kapolda Sumsel Irjen Eko Indra Heri menerjunkan 2 tim khusus, salah satunya dipimpin dirinya sendiri.
“ Kapolda Sumsel sejak penyerahan bantuan itu sudah membentuk dua tim. Salah satunya saya pimpin sendiri. Proses satu minggu digali penyidik, harus kerja siang malam…” kata Ratno.
Heriyanti berhasil diamankan ketika berada di salah satu bank swasta di Kota Palembang, pada Senin siang ini. Sampai berita ini diturunkan baik Heriyanti maupun Prof Hardi Darmawan masih menjalani pemeriksaan.