GUS NUR, USTAD ABAL-ABAL BEMULUT KOTOR, PEKERJAANYA DI BONGKAR DENNY SIREGAR

Jatengtime.com-Jakarta-Ustad abal-abal yang selalu melakukan ujar kebencian kepada banyak pihak temasuk NU dan Presiden Jokowi, gantian dibongkar berbagai borok dan pekerjaan aslinya sebelum menjadi ustad abal-abal dengan gelar Gus Nur Di oleh pegiat media sosial Denny Siregar.

Gus Nur ternyata punya banyak pekerjaan selama berkiprah di dunia menghujat pihak lain yang tidak dia sukai pasca Pilpres 2014.

Terbaru, Gus Nur yang sering disebut mantan penjual pembalut wanita juga membuat heboh dengan pernyataanya membongkar “ borok “ Nahdlatul Ulama, organisasi Islam terbesar didunia di era Jokowi.

Gus Nur yang bernama asli Sugik Nur Rahardja, kelahiran Banten, 11 Febuari 1974 sebelumnya pernah dilaporkan Aliansi Santri Jember ke Polisi.

Sugik (Gus) Nur dinilai telah menyampaikan fitnah dan menghina Nahdlatul Ulama (NU) atas pernyataannya di saluran Youtube Refly Harun beberapa hari lalu, dan akirnya digulung Bareskrim Polri.

Denny Siregar di saluran Youtube Cokro TV, Rabu 21 Oktober 2020 mengawali buka-bukaan rekam jejak mantal penjual obat dan pembalut wanita yang kemudian mengaku dengan nama Gus Nur.

Denny menegaskan Sugik Nur Rahardja tidak pantas disapa Gus, karena dia bukan anak kyai.

“ Sebenarnya oleh sebagian orang (Sugik Nur Rahardja) tidak layak menyandang sebutan Gus. Karena gelar Gus itu di NU diberikan kepada anak kyai yang punya pondok pesantren. Tetapi Gus Nur yang ini sama sekali bukan anak kyai. Bahkan dia juga belum pernah nyantri. Jadi bayangkan, secara ilmu agama, dia tidak punya rekam jejak apapun…”

Denny Siregar menyebut Gus Nur (Sugik Nur Rahardja) dahulu adalah pemain debus mengikuti jejak ayahnya yang juga pemain debus.

Masa lalu Sugik Nur Rahardja ada di jalanan.

Denny juga menyebut Sugik Nur Rahardja pernah melakukan kegiatan kriminal saat hidup di jalanan.

“ Selain itu, dia juga berprofesi sebagai penjual obat keliling. Mungkin saat menjual obat inilah si Sugik melatih kemampuannya berbicara di depan publik. Yang pasti dengan tipu-tipu supaya obatnya itu laku…”

Bertahun-tahun menjadi penjual obat, Sugik Nur kemungkinan mulai belajar agama lewat youtube dan mencoba memanfaatkan Youtube untuk mencari penggemar.

Sugik berhasil belajar agama lewat Youtube sehingga dia diundang ke mana-mana, dan entah darimana mendapat gelar terhormat “ Gus “ sebagai ustad.

Ternyata dalam tiap “ ceramahnya “ Gus “ Nur Sugik kerap menyerang NU dan Banser dan setiap ceramahnya dia dapat dipastikan mengeluarkan kata-kata kotor dan tak pantas diucapkan oleh “ seorang Gus “.

Namanya kemudian makin tenar usai dianggap melakukan panjat sosial, kala momentum Pilpres lalu.

“ Dia pun masuk kepada apa yang dia cita-citakan. Dia diundang ke mana-mana, dan undangan deras ke dia pun mengalir. Hidupnya berubah, Sugik Nur bahkan menjadi bintang iklan, dan pemain properti…”

“ Sugik Nur dengan ilmu jualan obat yang dipadukan dengan agama, akhirnya menjadi orang sukses, yang memiliki barang-barang mewah…”

Kemudian nasib apes mulai menggerogoti gus abal-abal ini, belasan anggota Aliansi Santri Jember dibawah pimpinan Ketua Dewan Instruktur GP Ansor Jember Ayub Junaedi yang dikawal anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) mendatangi Polres Jember untuk melaporkan Nur Sugik berbekal potongan video talkshow yang diunggah di YouTube.

“ Dengan mengatakan bahwa NU sopirnya mabuk, kondekturnya teler, dan kernetnya ugal-ugalan, dan isi busnya PKI, liberal, dan sekuler. Menurut kami ini telah mencemarkan nama Nahdlatul Ulama, dan juga (dianggap) menyebarkan ujaran kebencian…”