Jatengtime.com-Grobogan-Nyala api di obyek wisata yang biasa digunakan untuk acara keagamaan dan acara pekan olah raga, Api Abadi Mrapen, Grobogan padam total.
Fenomena alam yang berada di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah diketahui mengecil hingga akhirnya padam total pada 25 September kemarin.
Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Grobogan, Haerudin, Minggu (4/10/2020) menjelaskan berdasarkan kajian Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah, ada sejumlah perkiraan penyebab padamnya api abadi yang sedah mendunia ini.
“ Berdasarkan pantauan di lokasi dan penuturan ahli ESDM, kemungkinan terkait pengeboran yang ada di lahan milik minimarket di dekat lokasi. Kemungkinan lain adanya retakan dalam tanah sehingga pasokan gas tertutup…” kata Haerudin.
Sebelum kejadian padamnya api, ungkap Haerudin diketahui ada pengeboran sumur artetis, 12 September 2020 (https://www.youtube.com/watch?v=GtMmc7LKsuM) yang berjarak sekitar 150 meter dari lokasi Api Abadi Mrapen.
Pengakuan dari beberapa sumber, saat pengeboran, muncul api dan semburan gas. Oleh karena itu bisa terjadi kecurigaan sebagai penyebab padamnya api.
Pengeboran tersebut juga diduga dilakukan tidak sesuai ketentuan. Kedalaman pengeboran seharusnya tidak lebih dari 30 meter, namun yang terjadi pengeboran tersebut lebih dari 30 meter.
“ Pengeboran dilakukan pada 12 September, kemudian 25 September api padam. Seharusnya pengeboran di sekitar (Api Abadi Mrapen) tidak boleh dilakukan di atas 30 meter…” ungkapnya.
Padamnya api abadi yang juga menjadi simbul persatuan dunia tersebut, membuat pemerintah memikirkan sejumlah alternatif agar api abadi kembali menyala.
Yaitu melakukan pengeboran di sekitar lokasi dan menyambungkan pipa ke mulut lubang Api Abadi Mrapen. Namun tehnik ini mempunyai risiko jika terjadi kebocoran.
Tehnik menyambung pipa pernah telah dilakukan pada tahun 1990, waktu itu nyala Api Abadi Mrapen redup.
“ Berdasarkan informasi, dulu ketika (api) redup, kemudian dilakukan pengeboran dan penyambungan menggunakan pipa…” jelasnya.
Tehnik lain yang dinilai paling mudah dan sedikit berisiko yaitu dengan penyambungan dari titik pengeboran sebelumnya yang dilakukan di minimarket kemudian disambungkan pipa hingga mulut lubang Api Abadi Mrapen.