Jatengtime.com-Blitar-Sering dihina oleh pimpinannya, Kasat Sabhara Polres Blitar AKP Agus Hendro Tri Susetyo, mengundurkan diri sebagai anggota Polri.
Kasat Sabhara Agus Tri (panggilan akrap) mengajukan pengunduran diri secara tertulis ke Polda Jatim.
Dia mendatangi Polda Jatim, Kamis (1/10) untuk menyerahkan berkas surat pengunduran dirinya sebagai anggota Kepolisian, yang ditujukan pada Kapolda Jatim dengan tembusan ke Kapolri.
Agus Tri telah mengabdi sebagai anggota Polri selama 27 tahun melaporkan pimpinan (AKBP Ahmad Fanani Prasetyo) karena dianggap cukup arogan terhadap anak buahnya.
“ Hari ini saya sudah ajukan pengunduran diri pada Kapolda Jatim dengan tembusan bapak Kapolri. Alasannya, saya tidak terima sebagai manusia dengan arogansi Kapolres saya…” kata Agus.
Agus tidak terima perlakuan Kapolres yang dianggapnya kerap memaki baik pada dirinya juga anak buahnya yang lain.
Dia juga menyebut, kekesalanya juga dirasakan oleh perwira lain setingkat Kepala Satuan (Kasat) lainnya.
“ Sebenarnya ini sudah akumulasi kekesalan dari senior saya. Akumulasi Kasat yang lain. Kalau ada yang tidak cocok, maki-makian kasar itu sering disampaikan. Mohon ma’af, kadang sampai nyebut-nyebut binatang. Sama saya tidak separah itu, yang terakhir menyebut bencong, tidak berguna, banci, lemah dan lain-lain…” ungkapnya.
Arogansi Kapolres menurut Agus tidak hanya memaki-maki bawahanya, namun seringkali melakukan pencopotan jabatan terhadap anak buah, tanpa melakukan pembinaan lebih dulu.
“ Kapolres tidak ada arahan apapun, tetapi jika ada yang tidak benar langsung seperti itu. Sebenarnya kan kalau salah dibina, bukan dimaki terus-terusan. Kadang main copot jabatan. Emangnya kalau copot orang itu bisa lebih baik…? Belum tentu kan…” pungkasnya.
Terpisah, Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani Eko Prasetya menyebut Kasat Sabhara sudah bolos tugas sejak tanggal 21 September lalu.
“ Dia (Kasat Sabhara) tidak kerja setelah saya tegur. Dia itu (sebelumnya) saya tegur karena anggotanya itu rambutnya panjang. Dia enggak terima dan anggap saya arogansi…” ungkapnya.
Terkait makian kepada anggota, Kapolres berdalih bahwa yang dilakukannya masih dalam batas kewajaran sebagai pimpinan.
Dia menyebut menemukan secara langsung pelanggaran tertentu yang dilakukan oleh anak buahnya.
“ Sebagai pimpinan kalau tegur anggota bagaimana…? Masih dalam batas kewajaran, namanya pimpinan sama bawahan begitu. Kalau dia merasa benar ya dilaksanakan perintahnya. Itu yang saya temukan langsung…” ungkapnya.