WARTAWAN DI PING-PONG DPRD DKI PASCA GEGER PSI VS PDI-P, TERKAIT 1 UNIT KOMPUTER SEHARGA Rp 128,9 MILIAR

Jatengtime.com-Jakarta-Imbas geger antara politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Anthony Winza Probowo dengan politikus PDI-P, Cinta Mega dalam rapat pembahasan RAPBD 2020 pada Kamis (5/12/2019) siang.

Saat Komisi C membahas anggaran penyertaan modal daerah (PMD) untuk badan usaha PD PAM Jaya, Anthony dan Cinta sama-sama anggota Komisi C.

Cinta menuduh Anthony menyebarkan materi yang dibahas di dalam rapat kepada para wartawan, namun Cinta tidak menjelaskan materi rapat apa yang dimaksud.

“ Pak Anthony, kalau pembahasan rapat itu jangan disebar ke media…” tuduh Cinta.

Seketika Anthony pun menanggapi tuduhan Cinta.

“ Ini tuduhan apa lagi…” balas Anthony.

Sebelum makin panas, sesama anggota Komisi C berusaha menengkan mereka, dan rapat diskors dan akan dilanjutkan pada hari ini, Jum’at (6/12/2019).

Rupanya Cinta Mega ternyata tidak terima Anthony mengomentari anggaran pengadaan komputer dan perangkatnya senilai Rp 128,9 miliar dalam pos anggaran Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) DKI Jakarta diketahui para wartawan.

Padahal Rapat Pembahasan RAPBD DKI Jakarta Tahun 2020 tersebut, dinyatakan terbuka untuk umum, termasuk terbuka untuk para wartawan sesuai fungsinya sebagai salah satu kontrol sosial dan informasi publik.

Imbasnya, Rapat pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) DKI Jakarta tahun 2020, di Komisi C DPRD DKI Jakarta, Jum’at (6/12/2019), digelar tertutup untuk umum dan wartawan.

Para wartawan dari berbagai media lain awalnya hendak masuk menuju ruang rapat Komisi C di Lantai 3 Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, untuk mengikuti jalannya rapat yang sempat panas. Namun, para Kuli Tinta ini dihadang dua orang petugas pengamanan dalam (Pamdal) dan melarang untuk masuk.

“ Perintahnya (Rapat Komisi) tertutup, kami dapat informasi dari staf komisi. Ma’af…kami hanya menjalankan perintah…” kata mereka.

Penasaran dengan hasil rapat membahas anggaran pengadaan komputer dan perangkatnya senilai Rp 128,9 miliar yang dinilai banyak pihak tidak masuk akal tersebut, para awak media dengan sabar menunggu di depan ruang rapat Komisi C.

Tak lama menunggu, Wakil Ketua Komisi C, Rasyidi terlihat akan memasuki ruang rapat. Para awak media langsung meminta konfirmasi tentang rapat komisi malah tertutup. Rasyidi menjawab bahwa dia tidak tahu bahwa rapat digelar tertutup.

“ Saya enggak tahu, kan saya baru datang. Biasanya (rapat yang digelar terbuka) di rapat paripurna…” kata Rasyidi.

Para wartawan kompak menyatakan rapat pembahasan RAPBD kemarin (Kamis-5/12/2019) siang, digelar secara terbuka.

“ Saya tanya dulu ya…” jawab Rasidi sambil masuk ke dalam ruangan.

Ketua Komisi C Habib Muhammad bin Salim Alatas saat hendak masuk ke ruang rapat Komisi C, juga dicegat wartawan dengan pertanyaan yang sama. Chabib menjawab seperti jawaban Rasidi.

“ Saya cek dulu ya…” jawab Habib.

Kemudian Habib keluar ruang rapat dan mempersilakan wartawan masuk. Namun, Habib menyatakan akan berdiskusi terlebih dahulu dengan anggota Komisi C.

“ Silakan media, rapat terbuka. Tapi saya diskusikan dulu dengan anggota ya, soalnya anggota saya belum pada datang…” kilah Habib, sambil kembali masuk ke dalam ruang Komisi C.

Tercatat, sampai pukul 10.06 WIB, wartawan ternyata belum diperbolehkan masuk ke dalam ruang rapat Komisi C.

Tak lama kemudian, Habib keluar ruangan menemui awak media dan kembali menyatakan rapat akan digelar terbuka.

“ (Rapat) Terbuka ya, tapi nanti…” Habib sambil berlalu meninggalkan wartawan dengan kesan sengaja di Ping Pong.