Jatengtime.com-Solo-Massa dari dua ormas, Jum’at (6/12/2019) sekitar pukul 14.55 WIB sempat bentrok di jalan depan kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), Jalan Honggowongso, Jayengan, Kecamatan Serengan, Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Terlihat bekas lemparan batu berserakan di jalan tersebut, penyebab bentrokan tersebut belum diketahui secara pasti. Pukul 16.00 WIB pihak kepolisian masih menjaga lokasi, dan situasi sudah kembali normal
Lalu lintas yang sempat ditutup karena dua kelompok nyaris saling serang, sudah dibuka kembali oleh pihak kepolisian.
Informasi yang beredar, bentrok tersebut imbas dari aksi demonstrasi DSKS (Dewan Syariah Kota Surakarta) di Mapolresta Surakarta terkait dugaan kasus ceramah Gus Muwafiq beberapa hari lalu.
Wakapolresta Solo AKBP Iwan Saktiadi, turun langsung dan menenangkan massa di lokasi kejadian kepada awak media menyatakan situasi sudah terkendali.
“ Situasi sudah terkendali, kita pertemukan pimpinannya. Mereka sudah berbicara sendiri, juga sudah ketemu, saling memahami. Dan intinya mereka sepakat menyelesaikan masalah dengan baik dan membubarkan diri. Komunikasi massa dengan polisi sudah dilakukan dan massa mulai meninggalkan lokasi…” kata Iwan.
“ Kami telah identifikasi, massa ada dari kantor PCNU dan satunya lagi DSKS (Dewan Syariah Kota Surakarta), peserta demonstrasi di Polresta tadi…” imbuh Iwan.
Humas DSKS, Endro Sudarsono membenarkan jika aksi demonstrasi di Mapolresta Surakarta adalah dari DSKS, namun Endro dia menolak jika aksi bentrokan di depan kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) dilakukan DSKS.
“ Kalau bentrokan itu kami tidak tahu. Karena sejak di Polresta, kami sudah mengimbau agar DSKS tidak lewat di situ dan pulang dengan tertib…” kata Endro
Ketua PCNU Surakarta, Mashuri di kantor PCNU kepada wartwan menyayangkan kejadian bentrokan tersebut. Mashuri mengimbau bagi siapapun yang tidak berkenan dengan ceramah Gus Muwafiq agar menempuh jalur hukum.
“ Kami menyayangkan kejadian tadi. Kalau memang tidak puas (ceramah Gus Muwafiq), ini negara hukum, monggo silakan kalau menempuh jalur hukum. Tidak dengan cara-cara seperti ini. Apalagi beliau (Gus Muwafiq) sudah mengakui kesalahan dan meminta maaf…” kata Mashuri.
Sebelumnya Mashuri telah mengimbau agar tidak digelar aksi sebelum Gus Muwafiq mengisi ceramah di Pondok Pesantren Al-Muayyad, Solo, yang rencananya akan dilaksanakan pada hari Sabtu (7/12/2019) besuk.
Dia menyesalkan ada pihak yang tetap melakukan konvoi di depan kantor PCNU sehingga terjadi bentrokan tersebut.
“ Kami tadi menjaga kantor, hanya ngumpul-ngumpul saja. Mereka lewat sini tanpa diblok, mereka lewat pun tidak masalah. Tapi sampai sana saling menghujat, akhirnya terjadi seperti itu. Sebenarnya itu bisa dicegah jika antar pimpinan duduk bersama. Tidak menjadi seperti ini…” ungkapnya.