IJIN RAHASIA GANJAR TERKAIT PABRIK SEMEN REMBANG TERBONGKAR

Jatengtime.com-Semarang-Perjuangan warga Kendeng, Rembang, Jawa Tengah, yang tergabung dalam Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) bakal menuai hasil yang di harapkan, Pabrik Semen harus gagal berdiri di wilayah mereka.

Aksi jalan kaki dari Rembang menuju kantor Gubernur di Semarang yang diikuti sekitar 300 orang dan memakan waktu 5 hari ternyata menemukan fakta yang mengejutkan, namun menggembirakan.

Ternyata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di dapati diam-diam telah Menerbitkan izin lingkungan baru untuk Penambangan batu kapur dan pengoperasian pabrik PT Semen Indonesia di Rembang dengan memakai dasar Amdal lama yang telah dicabut oleh Mahkamah Agung.

Fakta yang menggembirakan ini justru terungkap saat perwakilan warga Kendeng yang telah kelelahan namun kuat semangatnya diizinkan masuk oleh pihak Pemprov Jateng. Perwakilan Sedulur Sikep ini justru ditemui oleh Asisten I Sekda Siswolaksono karena Gubernur sedang ada acara di Riau.

Siswolaksono menyatakan bahwa sebenarnya Telah keluar izin lingkungan yang baru yang ditandatangani oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo tertanggal 9 November 2016.

Pernyataan jujur Siswolaksono langsung mengejutkan perwakilan warga Kendeng. Mereka merasa di tipu Gubernur Ganjar.

Koordinator JMPPK Gunretno yang hadir dalam pertemuan itu seketika menuding Gubernur Ganjar telah membohongi rakyat Rembang dan sekitarnya.

Gunretno kemudian menyatakan pihaknya pada tanggal 4 November 2016 lalu telah bertemu dengan Ganjar di rumah dinas Puri Gedeh Semarang. Ganjar waktu itu mengaku belum menerima salinan putusan MA yang mencabut izin lingkungan pabrik Semen Rembang. Serta Ganjar berjanji akan mematuhi putusan hukum yang telah dikeluarkan MA.

“Kok bisa ya Pak Ganjar begitu…dia Gubernur lho…kenapa dengan mudahnya mengeluarkan izin lingkungan baru dengan dasar Amdal lama yang jelas-jelas dinyatakan gugur oleh MA. Beliau apa tidak tahu hukum…atau jangan-jangan ada apa-apa antara Ganjar dan semen Indonesia…”kata Gunretno.

Kekesalan Gunretno malah membuat ingatannya terbuka lagi, Gunretno ingat Ganjar sempat memelintir bahwa KH. Maemun Zubair (Mbak Maemun) seorang tokoh karismatik Rembang mendukung Semen Rembang. Namun setelah dikonfirmasi warga, Mbah Maemun dengan tegas mengaku tidak pernah berpendapat seperti itu saat di temui Ganjar.

Informasi yang lain berasal dari sumber Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kepada jt menceritakan bahwa Ketua Tim Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Pegunungan Kendeng, pada tanggal 15 November 2016 lalu telah menggelar pertemuan di kantor Gubernur Jawa Tengah yang dihadiri Gubernur Jawa Tengah, Gubernur Jawa Timur,  Bupati Grobogan, Pati, Rembang, Blora, Bojonegoro, Tuban, dan Lamongan.

Dalam sesi kick-off meeting yang sempat terjadi, Gubernur Ganjar Pranowo sama sekali tidak mengungkapkan bahwa dirinya telah menerbitkan izin baru tertanggal 9 November 2016, untuk penambangan dan pengoperasian pabrik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

Bahkan Ketua Tim Panel Pakar KLHS Kendeng, Sudharto P Hadi yang merupakan salah satu peserta dalam pertemuan itu menegaskan saat itu tidak ada pembahasan mengenai izin baru yang diterbitkan Ganjar. merupakan salah satu peserta dalam pertemuan itu.

“Setahu saya dalam pertemuan 15 November itu tidak ada pembahasan soal izin baru. Justru saya malah baru dengar ada izin lingkungan yang baru diterbitkan Gubernur…” terang Sudharto.

Sudharto menambahkan pertemuan tersebut dilakukan dengan agenda pembahasan penyusunan KLHS sesuai perintah Presiden Joko Widodo. Bahkan waktu itu di depan semua yang hadir, Ganjar berkomitmen untuk menjalankan hasil KLHS jika nanti sudah terbit. Ada juga paparan dari pemerintah provinsi dan kabupaten yang terkait kawasan pegunungan Kendeng.