AIDS DAN AKI TANTANGAN BESAR TP PKK JATENG

Beragam tantangan akan dihadapi Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Jateng pada pelaksanaan program kerja tahun 2016. Terutama di bidang kesehatan yang menyangkut kasus Angka Kematian Ibu (AKI) dan HIV/AIDS yang meningkat.

“Salah satu tantangan terbesar kita saat ini adalah tingginya AKI di beberapa daerah. Selain itu juga kasus AIDS yang menjangkit ibu rumah tangga, sehingga masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan penularan virus mematikan ini,” ujar Wakil Ketua TP PKK Jateng Hj Sudarli Heru Sudjatmoko saat membacakan sambutan Ketua TP PKK Jateng Siti Atikoh Ganjar Pranowo, di Aula Gedung PKK Jateng, Rabu (16/12/12) pukul 15.00 WIB.

Berdasarkan data Dinkes Jateng, lanjut dia, AKI tahun 2013 tercatat sebanyak 118,62 kasus, kemudian tahun 2014 meningkat menjadi 126,55 kasus/ 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan kasus HIV/AIDS semakin memprihatinkan, pada triwulan tiga tahun 2015 meningkat 18,6 persen.

Terkait penularan HIV/AIDS yang bisa menyerang siapapun, ia berharap TP PKK di berbagai tingkatan semakin gencar dan serius menyosialisasikan upaya nyata penanganan dan pencegahan HIV /AIDS dengan menggandeng Dinas Kesehatan atau instansi terkait lain. Minimal, masyarakat mendapat penjelasan tentang gejala-gejala dan cara menghindari penularan HIV/AIDS.

Namun tidak kalah penting nasalah sosial yang menjadi tantangan dan harus dihadapi sekaligus dituntaskan oleh TP PKK Jateng. Di antaranya, kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak. Kapasitas sumberdaya manusia yang belum mampu memberdayakan masyarakat secara optimal, terbatasnya sarana prasarana yang dimiliki PKK sebagai gerakan yang terorganisir, kaderisasi yang lambat menyebabkan jumlah kader semakin berkurang, serta keterlibatan PKK dalam proses pengambilan keputusan dalam pembangunan belum optimal menjadi kendala TP PKK yang lain.

Menurutnya, bermacam tantangan tersebut menjadi pekerjaan rumah TP PKK Jateng dan untuk mengatasinya diperlukan kerja keras serta semangat juang agar tujuan PKK terwujud. Melalui rapat konsultasi yang diikuti 210 peserta dari TP PKK kabupaten dan kota se-Jateng itu, TP PKK dan seluruh kader PKK di daerah diharapkan mampu meningkatkan kapasitas diri agar dapat mengikuti isu-isu yang berkembang cepat,disamping itu adalah memperkuat kelembagaan TP PKK sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2013, yakni membangun dan memperkuat jejaring dengan organisasi kemasyarakatan lainnya. Sebab, TP PKK tidak dapat bergerak sendiri namun butuh dukungan masyarakat maupun organisasi lain

Selama ini PKK mempunyai posisi strategis dalam pembangunan nasional. Berbagai kiprah nyata telah dilakukan PKK di semua tingkatan dalam membantu pemerintah untuk mempercepat pembangunan di berbagai bidang, terutama pemberdayaan keluarga.