BANYAK WARGA JEPARA INGIN ADOPSI BAYI YANG DI BUANG

Semenjak ramai di beritakan Media terkait penemuan bayi perempuan di teras rumah warga Desa Suwawal, Selasa (15/12/2015) dinihari kemarin banyak warga Jepara yang ingin mengadopsi bayi cantiktakberdosa yang di buang ibu kandungnya. Banyak pihak yang sudah berusaha menghubungi pihak Puskesmas dan ingin mengadopsi bayi cantik tersebut.

Seperti yang diungkapkan oleh Taufiq Sabda warga Rt 4/III Desa Krasak Kecamatan Pecangaan. Kepada koresponden JT Rabu (16/12/2015) “kami merasa prihatin dan kasihan dengan nasib bayi yang tak berdosa serta sebagai bentuk rasa kemanusiaan kami ingin mengadopsi bayi tersebut jika memang orang tua bayi itu tidak menginginkan bayinya.

Keinginan untuk mengadopsi bayi perempuan bernasib malang  yang lucu serta berkulit putih juga ramai diungkapkan masyarakat Jepara melalui komentar dari postingan sosial media. Diantaranya adalah pemilik akun Facebook Masyhuratul Fadhilah, dalam tulisanya beliau berharap dengan iklas untuk bisa mengadopsi bayi mungil tidak berdosa itu.

Ada juga yang menulis dengan nada kesal atas tindakan orang tua yang membuang bayinya dengan bahasa kas “Ngunuiku ag mendeng di wex.ke aku, Aku nikah wes sui drung di wex.i rezeki anak. Wng tuo koq tegel buak anak.e dwe, ( lebih baik dikasih saya saja, saya siap adopsi, saya sudah menikah lama aja belum diberikan rejeki anak, ini orang tua kok tega buang anaknya sendiri –Red JT )

Terkait kasus ini Kapolsek Mlonggo AKP Maryono mengatakan..” Saat ini kasus penemuan bayi perempuan tersebut sudah dilimpahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak ( Unit PPA ) Polres Jepara. Bagi warga yang menginginkan untuk melakukan adopsi bayi tersebut, bisa datang atau menghubungi langsung ke Unit PPA Polres Jepara . untuk penanganan hukum sampai saat ini pihak Polres Jepara  masih melakukan penyelidikan terkait motif pembuangan bayi itu serta masih mencari keberadaan dan siapa orang tua bayi malang tersebut dengan cara mengerahkan seluruh anggota Babinkantibmas dengan bantuan Bidan Desa juga aparat Desa untuk mendata wanita yang hamil dan wanita yang usai melahirkan di kecamatan Mlonggo dan sekitarnya. Semoga dalam waktu dekat bisa terungkap kasus ini.