BAYANGKAN JIKA REAKTOR NUKLIR JEPARA JADI DI BANGUN…..?

Reaktor nuklir adalah tempat terjadinya reaksi inti ( pembelahan inti ataupun penggabungan inti Uranium ) berantai terkendali. Reaksi yang terjadi pada reaktor nuklir menghasilkan energi panas dalam jumlah cukup besar kemudian digunakan untuk menghasilkan uap panas, dan selanjutnya digunakan untuk menggerakkan turbin-generator  untuk menghasilkan listrik. Namun di antara sisi positif menghasilkan listrik dengan daya besar perlu di ingat akan resiko mengerikan dari reaktor nuklir ini apabila bocor yang biasanya di sebabkan karena Gempa bumi dan lain-lain

Kebocoran reaktor nuklir terburuk dalam sejarah terjadi di Chernobyl, Ukraina pada April 1986. Selain memicu evakuasi ribuan warga, dampak kesehatan mengerikan masih dirasakan para korban hingga bertahun-tahun kemudian.

Dampak dari kebocoran reaktor nuklir adalah :
Dampak  jangka pendek akibat radiasi tinggi di sekitar reaktor nuklir adalah  mual muntah, diare, sakit kepala dan demam.
Dampak jangka menengah atau beberapa hari setelah paparan adalah pusing, mata berkunang-kunang. Disorientasi atau bingung menentukan arah, lemah, letih, lesu, muntah darah atau berak darah, kerontokan rambut dan kebotakan, tekanan darah rendah , gangguan pembuluh darah dan luka susah sembuh.
Dampak jangka panjang radiasi nuklir umumnya justru dipicu oleh tingkat radiasi yang rendah sehingga tidak disadari dan tidak diantisipasi hingga bertahun-tahun (seperti yang sudah terjadi di Ukraina).
Dampak kesehatan akibat paparan radiasi nuklir jangka panjang berupa kanker kelenjar gondok, mutasi genetik, penuaan dini dan gangguan sistem saraf dan reproduksi.

Dampak kebocoran reaktor nuklir secara spesifik:
• RAMBUT – Rambut rontok dengan cepat, bila terkena radiasi di 200 Rems ( satuan dari kekuatan radioaktif ). atau lebih.
• OTAK – sel-sel otak tidak akan rusak secara langsung kecuali terkena radiasi berkekuatan 5000 Rems atau lebih. radiasi membunuh sel-sel saraf dan pembuluh darah dan menyebabkan kejang kemudian kematian mendadak.
• KELENJAR GONDOK – Kelenjar tiroid sangat rentan terhadap yodium radioaktif , yodium radioaktif dapat menghancurkan sebagian atau seluruh bagian tiroid.
• SISTIM PEREDARAN DARAH – Ketika terkena radiasi sekitar 100 Rems, jumlah limfosit darah akan berkurang, sehingga korban lebih rentan terhadap infeksi sehingga penyakit flu mudah menyerang di awal radiasi.
• JANTUNG –terkena radiasi berkekuatan 1000 sampai 5000 Rems mengakibatkan kerusakan langsung pembuluh darah dan menyebabkan gagal jantung atau kematian mendadak.
• SALURAN PENCERNAAN – Radiasi dengan 200 rems menyebabkan kerusakan pada lapisan saluran usus dan dapat menyebabkan mual, muntah dan diare berdarah.
• SALURAN REPRODUKSI – Saluran reproduksi akan rusak cukup dengan kekuatan di bawah 200 Rems. Dalam jangka panjang, korban radiasi  mengalami kemandulan permanen dan masal

Uap radioaktif  akibat kebocoran reaktor nuklir mengandung yodium 131, cesium 137 dan xenon setara 100 kali bom atom Hiroshima. Uap radioaktif  dan hujan asam di mungkinkan akan menyebar ke kota-kota sekitar jepara apabila reaktor nuklir jadi di bangun di Jepara. Hujan asam radiasi juga akan membuat kehancuran lingkungan dan manusia dengan radius lebih dari 117 km persegi.

Begitu mengerikan dampak yang di timbulkan akibat reaktor nuklir ketika terjadi kebocoran yang akibat gempa bumi dan atau kerusakan sistem dari raktor nuklir, membuat beberapa orang melakukan penelitian termasuk STUDI SEISMOTEKTONIK DAERAH MURIA UNTUK KELAYAKAN & KESELAMATAN RENCANA PUSAT LISTRIK- REAKTOR DAYA ( PLRD ) UJUNG LEMAH ABANG, ULA,JEPARA( Engkon K.Kertapati,Sukahar Eka Adi Saputra ) yang telah mementahkan teori gempa yang selama ini beredar. Ternyata di sekitar rencana di dirikan reaktor nuklir jepara di temukan dua patahan atau sesar besar di kawasan Muria, yaitu di Rahtawu dan Tempur serta dari beberapa artikel disebutkan bahwa Jepara  pernah terjadi Gempa bumi pada tanggal 25 Desember 1821, dilaporkan goncangan gempa terasa di Jepara mencapai intensitas gempa pada sekala MMI VI –VII.

Kepedulian akan keberadaan reaktor nuklir Jepara dengan resiko kebocoran juga di sampaikan Australian National University ( ANU ) mereka menyampaikan bukti bahwa” Semenanjung Muria adalah zona patahan bumi yang sungguh rawan gempa. Kalau terjadi gempa maka reaktor nuklir itu bocor, yang akan berakibat ribuan nyawa warga setempat akan menjadi korban sia-sia”. Dan ternyata dugaan teori para pemerhati dampak reaktor nuklir benar-benar terjadi, Jepara di guncang gempa bumi Jumat (23/10) pukul 01.10 WIB dengan kekuatan 5 skala Richter berpusat di 26 km timur laut Jepara, Jawa Tengah. “Dengan semua bukti ini masihkah pemerintah akan memaksakan diri tetap membangun reaktor nuklir di jepara…? sedangkan dulu penolakan keras masyarakat Jepara pernah terjadi terutama warga sekitar calon lokasi PLTN yaitu Desa Balong, Kecamatan Kembang serta masyarakat sekitar kabupaten Jepara tidak menyurutkan langkah Kementerian Riset dan Teknologi ( MenRistek) RI untuk tetap menyuarakan rencana membangun PLTN di Semenanjung Muria tersebut….” ungkap sumber kepada JT via telp, Minggu ( 25/10/2015 ) dan mengirim artikel dan data pendukung via e-mail redaksi JT pukul 04.00 WIB.” Kami masyarakat kecamatan Kembang Jepara mengharapkan peran serta Media masa terutama jatengtime untuk berani menyuarakan kekawatiran ini. Jepara, Pati, Kudus, Demak dan mungkin seluruh pulau Jawa akan hancur….” imbuh sumber tadi penuh harap. ( di ambil dari berbagai artikel, makalah, dan referensi para ahli-pemred jatengtime )