Bibit : PSDA BBWS Pemali Juwana Harus Segera Keruk Bendung Dumpil

GUBERNUR Jawa Tengah, H. Bibit Waluyo mengajak kepada semua pihak untuk menjaga dan memelihara irigasi tersier maupun sekunder, guna menjaga produktivitas pangan di Jawa Tengah. Bukan itu saja, orang nomor satu di Jawa Tengah tersebut juga menginstruksikan PSDA dan Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juwana, untuk segera melakukan pengerukan Bendung Dumpil yang dilihat semakin mendangkal.

“Saya lihat Bendung Dumpil mengalami pendangkalan akibat hutan gundul, oleh karena itu untuk PSDA segera lakukan pengerukkan, jangan sampai lengah, anggarkan ini demi menjaga produktivitas pangan di Jawa Tengah khususnya Grobogan,” himbaunya saat meninjau Bendung Dumpil di Kecamatan Ngaringan, Grobogan baru-baru ini.

Dijelaskan Bibit, hingga saat ini pembangunan bendungan terus dilakukan termasuk Bendung Dumpil yang diresmikan Presiden Suharto tahun 1991 dan Bendung Lanang di Kecamatan Penawangan yang dibuat tahun 1997 dan dioperasikan bulan oktober 2012 yang akan mengairi 2000 hingga 3000 hektare.

“Dengan banyaknya bendungan dan irigasi tersebut diharapkan bisa mendukung program ketahanan pangan nasional ditahun 2014 yang dipatok 10 juta ton,” ujarnya.

Sementara itu Kepala Balai Besar Wilayah Sunagi (BBWS) Pemali Juana Isprasetyo Bude mengungkapkan, Bendung Dumpil sebenarnya merupakan pintu air yang akan mengairi sawah seluas 11.000 hektare di Kecamatan Ngaringan dan Wirosari Kabupaten Grobogan. Sedangkan Waduknya sendiri berada di Banjar Rejo Kabupaten Blora. Namun saat ini pembangunan waduk Banjar rejo masih tergendala dengan pembebasan tanah warga Blora yang belum kunjung selesai.

Sedangkan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Grobogan, Ir. Edhie Sudaryanto,MM menjelaskan, debit air Dumpil saat ini hanya mampu untuk mengairi sawah seluas 2.000 hektare di wilayah Kecamatan Ngaringan. Sedangkan untuk mengairi sawah 11.000 hektare, sehingga debit air Dumpil perlu ditambah dengan cara menggelontorkan air dari induknya yakni waduk Banjar Rejo Blora.*

Sumber : Humas Pemprov

Editor : Herry Febriyanto