BERMULA dari ketertarikan dengan seragam kejakasaan, Eko Suwarni SH. MH yang kini menjabat Kasi penerangan hukum dan humas kejaksaan tinggi Jawa Tengah bidang intelegent ini memulai kariernya sejak tahun 1987. Lulusan S1 Universitas Wijayakusuma, yang dilanjutkan S2 di Undip Semarang ini juga pernah bekerja di Angkatan Laut(AL) selama 1 tahun.
“Saya dulu tertarik sekali dengan seragam AL, makanya saya sempat bekerja di AL selama 1 tahun. Tetapi karena keluarga saya tidak mendukung, maka saya melamar kerja di kejaksaan sambil melanjutkan sekolah di Undip untuk ambil S2,” ungkap Eko Suwarni kepada Jatengtime, Senin ( 03/09) di ruang kerjanya.
Dikatakannya, pertama kali masuk di kingkungan kejaksaan, dia ditempatkan di Cilacap, dan setelah itu di pindahkan ke Semarang, Ambarawa. Selama bekerja di lingkungan kejaksaan, dia sudah banyak menangani kasus- kasus seperti, kasus perlindungan anak, karena waktu itu dia memang menjabat sebagai jaksa anak. Dan banyak kasus lain yang dia jalani dengan tabah, kuat dan sabar karena semua itu ada dasarnya, yaitu undang- undang.
“Dalam menangani berbagai kasus, banyak sekali tantangan yang saya hadapi. Saya sering kena teror, belum lagi kasus- kasus dengan perkara yang mungkin memerlukan pikiran bahkan tenaga yang ekstra dalam penanganan perkara. Tetapi karena ini sudah tugas saya, saya jalani saja apa adanya. Yang penting saya selalu berkoordinasi dengan pimpinan,” ungkapnya.
Ketika Eko Suwarni mulai masuk di Kejati Provinsi Jateng, dia bahkan banyak mengikuti pendidikan, seperti pendidikan pidana khusus, traficking, pendidikan humas di kejagung, juga pelatihan hakim, jaksa, polisi yang diselenggarakan di Bandung. Tak heran jika Eko Suwarni banyak mendapatkan diklat seperti, diklat humas, traficking, pinsus dan masih banyak lagi diklat dan sertifikat yang dia peroleh, karena prestasi yang diraihnya.
Diungkapkannya, sebagai Kasi Penkum dan Humas sering melakukan sosialisasi penegakkan hukum melalui instansi pemerintah maupun BUMN serta mahasiswa dan pelajar di Jateng,dan juga sosialisasi dialog interaktif melalui TV swasta dan TV pemerintah.**