PRESIDEN Susilo Bambang Tudhoyono, pagi ini (1/9) memerintahkan Kapolri Jenderal Timur Pradopo untuk mendatangangi tempat kejadian perkara baku tembak antara anggota Densus 88 dengan terduga teroris hingga mengakibatkan 3 orang tewas di Jalan Veteran, Solo. Sesudahnya, Kapolri diminta segera melapor ke Istana.
Hal itu diungkapkan Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha, (jumat 31/8). “Presiden memerintahkan kepada Kapolri agar besok pagi-pagi sekali ke TKP, lalu melaporkan hasilnya kepada Presiden,” ungkapnya.
Julian menambahkan, kepolisian diminta menumpas habis jaringan teroris yang ada di Solo. Dia yakin terduga teroris yang tewas dan tertangkap Jumat (31/8) malam, merupakan bagian kecil dari jaringan teroris. “Jaringan teroris itu harus ditumpas habis, sebab meski pelaku disergap ini hanya sedikit, tapi tak mungkin mereka bekerja sendirian.
Seperti diketahui Jumat malam (31/8) telah terjadi aksi saling tembak antara terduda teroris dengan aparat kepolisian di Jalan Veteran, Solo. Akibat kejadian tersebut 3 Orang tewas dalam baku tembak tersebut. 2 Orang dari pihak terduga teroris dan 1 orang petugas Densus 88 atas nama Bripda Suherman. Sedangkan 1 orang dari pihak terduga teroris berhasil diamankan.