Kasus pemasungan di Jawa Tengah ternyata cukup tinggi, bahkan berdasarkan catatan dari Dinas Kesehatan Jateng angkanya hampir mencapai 1.000 kasus. Penyebab utamanya tidak lain akibat faktor ekonomi yang berdampak terhadap gangguan kejiwaan.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Anung Sugihantono mengatakan, berdasarkan data yang ada saat ini jumlah orang yang diduga memiliki kelainan jiwa di Jawa Tengah sehingga harus di pasung mencapai 943 kasus.
“Kasus pemasungan seluruhnya tersebar di berbagai daerah di wilayah Jawa Tengah,” katanya kepada Jatengtim.com di ruang kerjanya, Selasa (28/8).
Dijelaskannya, angka tersebut diketahui oleh pihaknya setelah melakukan penelusuran ke berbagai daerah hingga ke tingkat kelurahan, untuk mengetahui apakah ada kasus pemasungan.
“Selain disebabkan faktor ekonomi, alasan keluarga melakukan pemasungan dikarenakan tidak adanya biaya oleh pihak keluarga untuk membawa ke Rumah Sakit Jiwa. Bahkan pada umumnya mereka malu jika ada keluarganya yang harus dirawat di RS Jiwa,” ujarnya.
Sebagai langkah antisipasi dan penanganannya, pihak Dinas Kesehatan secara pro aktif akan mendatangai para keluarga tersebut dan diupayakan agar anggota keluarganya yang dipasung dibawa untuk dirawat di rumah sakit jiwa.
“Beberapa alternatif bisa dilakukan untuk mengurangi beban keluarga tersebut, yakni merawat pasien di panti rehabilitasi atau ke pondok pesantren,” ungkapnya.*
Editor : Herry Febriyanto