Kabupaten Semarang Menuju Daerah Layak Anak

Semarang, Sosial264 Dilihat

BERDASARKAN data survey tenaga kerja nasional (Sakernas) bulan Agustus 2010, terdapat sekitar 3,2 juta anak usia 10-17 tahun yang terpaksa harus bekerja untuk mempertahankan hidup. Mereka tersebar di seluruh provinsi di tanah air dan sangat rentan berbagai tindak kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi.

“Pemerintah terus berupaya menciptakan sistem yang mampu mendukung terpenuhinya hak-hak anak. Sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang maksimal. Sekaligus terlindungi dari berbagai tindakan kekerasan dan diskriminasi,” kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Linda Amalia Sari Gumelar saat mencanangkan Kabupaten Semarang menuju Kabupaten Layak Anak (KLA) di Alun-alun Sidomulyo Ungaran, Kamis (13/9) siang.

Pencanangan ditandai dengan pelepasan burung merpati dan balon ke udara oleh Menteri PPA dan beberapa perwakilan anak. Hadir pada acara itu Gubernur Jateng H Bibit Waluyo, Bupati Semarang H Mundjirin dan istri, para pimpinan SKPD serta ratusan anak-anak siswa PAUD, TK, SMP dan SMA.

Ditegaskan Linda, komitmen Pemerintah untuk melindungi anak dibuktikan dengan ikut meratifikasi Konvensi Hak Anak Internasional. Selain itu pemberlakuan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan anak merupakan langkah strategis pemenuhan hak anak secara efektif.

“Sebagai bagian dari komunitas internasional yang peduli pada kehidupan layak bagi anak, Pemerintah RI menetapkan kebijakan pembangunan Kabupaten/Kota layak anak (KLA),” tegas Menteri.

Pencanangan Kabupaten Semarang menuju Kabupaten Layak Anak ini, menurutnya, merupakan tanggapan positif untuk memastikan kondisi layak bagi anak-anak untuk tumbuh dan berkembang optimal.

Hal senada juga diutarakan Gubernur H. Bibit Waluyo yang mengatakan, anak merupakan aset bangsa yang harus memperoleh pendidikan dan pengembangan pribadi yang memadai. Untuk itu seluruh Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah, dapat memacu segala daya upaya untuk menciptakan kondisi layak anak di tempat masing-masing.

“Didik dan lindungi anak agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik,” katanya.

Sementara itu Bupati Semarang H. Mundjirin mengatakan saat ini terdapat sekitar 234 ribu anak dari total kurang lebih satu juta jiwa penduduk Kabupaten Semarang. “Kami merencanakan tumbuhnya kondisi layak bagi perkembangan anak hingga ke tingkat desa dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah,” tegasnya.*

Sumber : Humas

Editor : Herry Febriyanto