SEMARANG – Provinsi Jawa Tengah berharap mampu memenuhi kebutuhan gula di Jawa Tengah pada tahun 2013 sebesar 368.000 ton. Perhitungannya jika penduduk Jawa Tengah pada 2013 diprediksi sebanyak 34 juta jiwa, dengan konsumsi gula per kapita per tahun 12 kilogram (sesuai standar nasional), maka kebutuhan gula tebu Jateng adalah 90% x 12 kg x 3.400.000 sama dengan 367.200 ton atau dibulatkan 368.000 ton.
“Dalam rangka mendukung swasembada gula 2013, langkah-langkah Provinsi Jawa Tengah sudah dilakukan yakni pertama identifikasi lahan, itu ukurannya untuk mendukung swasembada dan kebutuhan Jawa Tengah sudah oke,” ujar Gubernur Bibit Waluyo.
Menurut Bibit, Jateng tidak ada masalah karena kebutuhan gula di Jateng itu 360.000 ton, namun khusus untuk swasembada gula berarti harus di atas 400.000 ton. Sehingga langkah kedua yang diperlukan adalah memperbaiki pabrik-pabrik yang rusak.
“Kita kan punya 13 pabrik, 5 sehat, 8 kurang sehat, dan yang sehat baru diperbaiki pabrik Sragi. Upaya lainnya dalam rangka Swasembada gula 2013 adalah dengan membangun pabrik gula di Blora, yaitu PT.Gendis Multi Manis (di Desa Tinapan Kecamatan Todanan-red),” ungkapnya.
Menjawab pertanyaan wartawan soal mix kebun jati dan karet, Gubernur Bibit Waluyo menyampaikan, sebenarnya yang diinginkannnya lagi itu berupa Mapping Kebun Jati Blora dan Kebun Jati Purwodadi dan saat ini sudah dilakukan mapping itu, sambil menunggu laporan dari jajarannya.
“Jangan semuanya ditanami Jati, nanti lahan jati yang kurang baik coba ditanami karet, karena itu akan lebih cepat memberikan kesejahteraan rakyat. Jangan kayak sekarang ditanami jati hasilnya puluhan tahun, kasihan rakyatnya melarat terus. Jadi kalau itu dirubah karet akan menjadi daya ungkit ekonomi rakyat, minimal sebagai buruh nderes lah,” tandas Bibit. *HumasJateng_